Wregas Bikin Pemain Budi Pekerti Belajar Bahasa dan Aksara Jawa

Wregas Bhanuteja menyebut film Budi Pekerti 50 persen pakai bahasa Indonesia dan 50 persen bahasa Jawa.

Wregas Bikin Pemain Budi Pekerti Belajar Bahasa dan Aksara Jawa
image
Jakarta, CNN Indonesia --

Wregas Bhanuteja mengungkapkan film terbarunya, Budi Pekerti, menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia untuk dialog dalam cerita. Pendekatan itu diambil karena film ini berlatar di Yogyakarta.

Ia pun memastikan porsi bahasa Jawa dan Indonesia yang disuguhkan cukup imbang karena Budi Pekerti mengisahkan kehidupan sehari-hari serta aktivitas di lingkungan formal.

"Ini adalah 50 persen bahasa Jawa dan 50 persen bahasa Indonesia," ucap Wregas Bhanuteja dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (4/8).

"Orang Yogya banyak memakai bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari, tetapi dalam institusi formal seperti sekolah biasanya memakai bahasa Indonesia," lanjutnya.

Untuk memenuhi kebutuhan dialog, ia pun meminta para aktor pemeran Budi Pekerti belajar bahasa Jawa. Wregas mengungkapkan proses belajar dan latihan itu berjalan intens selama sekitar tiga bulan.

Deretan pemeran yang dipenuhi aktor papan atas itu bahkan dituntut untuk belajar dari aspek paling dasar, yakni mengenai aksara Jawa. Mereka lalu secara bertahap mempelajari bahasa Jawa dengan aksen yang sesuai arahan.

[Gambas:Video CNN]

"Mereka berproses hingga berbulan-bulan, mulai dari menulis aksara Jawa hingga memberikan aksen dan bahasa Jawa," kata Wregas.

Peraih Piala Citra 2021 itu mengatakan pemilihan latar di Yogyakarta tak lepas dari kampung halaman Wregas. Ia menggarap film ini sebagai penghormatan sekaligus menggambarkan lingkungan tempatnya tumbuh pada masa lalu.

Namun, ia menegaskan budaya Jawa yang diangkat dalam Budi Pekerti tidak terlalu kental meski dengan latar Yogyakarta. Wregas justru menilai film keduanya itu memiliki cerita yang lebih universal sehingga tetap relevan untuk orang umum.

"Tetapi sentralnya tidak di situ [kultur Yogya]. Ini lebih universal, membicarakan soal Indonesia serta tidak spesifik kepada kultur budaya tersebut. Yogya hanya menjadi latar," kata Wregas.

Wregas Bhanuteja didapuk sebagai sutradara dan penulis skenario Budi Pekerti. Kiprah Wregas sebagai sutradara sebelumnya melejit setelah menggarap Penyalin Cahaya (2021) yang meraih 12 Piala Citra.

Sementara itu, Budi Pekerti dibintangi Sha Ine Febriyanti sebagai guru BK bernama Prani. Angga Yunanda, Prilly Latuconsina, hingga Dwi Sasono juga bergabung sebagai pemeran utama film tersebut.

Film ini juga menampilkan Ari Lesmana dan Omara Esteghlal sebagai pemeran pendukung yang terlibat dalam cerita Prani menghadapi perundungan di media sosial.

Budi Pekerti akan tayang perdana secara global di Toronto International Film Festival 2023 dalam program Discovery. Film terbaru Wregas itu selanjutnya tayang di bioskop Indonesia pada akhir tahun.

(frl/end)