Sinopsis 'One and Only', Film Baru Wang Yibo Tayang di Bioskop Indonesia

Tentang tari jalanan dan cita-cita

Sinopsis 'One and Only', Film Baru Wang Yibo Tayang di Bioskop Indonesia

Wang Yibo kembali hadir di bioskop Indonesia. Kali ini lewat film berjudul One and Only. Film berdurasi 2 jam 4 menit ini membawakan tema meraih mimpi melalui street dance

One and Only disutradarai oleh Da Peng. Sebelumnya ia pernah menyutradarai film Hidden Blade yang juga dibintangi Wang Yibo. 

One and Only sudah tayang di bioskop China sejak 11 Agustus lalu dan baru hadir di bioskop Indonesia pada 13 September. Langsung saja, yuk, simak sinopsisnya!

BACA JUGA: Sinopsis Rumah Pondok Indah, Kisah Kelam di Balik Rumah Pemahat Ternama

poster film One and Only (twitter/FeatPictures)
poster film One and Only (twitter/FeatPictures)

Chen Shuo (Wang Yibo) dulu pernah mengikuti audisi E-Mark, tetapi tidak lolos. Sekarang ia dihubungi oleh Ding Lei (Huang Bo), pelatih E-Mark, untuk menggantikan Kevin (Casper) latihan dengan tim. Meski tahu dirinya tidak akan tampil di panggung, Chen Shuo merasa senang bisa ikut berlatih dengan anggota E-Mark.

Chen Shuo selama ini melakukan tiga pekerjaan berbeda. Ia membantu ibunya, Du Lisha (Liu Mintao), mengurus restoran. Di waktu luang, ia mengikuti Xie (Xiao Shenyang) melakukan pertunjukan tari. Di malam hari, ia bekerja sebagai pencuci mobil. 

Chen Shuo seperti tidak punya lelah. Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya, ia masih semangat berlatih tari jalanan. Chen Shuo selama ini belajar otodidak. Ia menonton penampilan E-Mark dan mempraktikkannya di rumah saat semua orang sudah tidur.

BACA JUGA: Kwon Hyun Bin dan Song Ji Woo akan Bintangi Drama Romcom "Love's Andante"

Ketika dihubungi Ding Lei, meski hanya untuk menggantikan latihan orang lain, Chen Shuo langsung menerima tawaran itu. Namun dalam hati, ia sangat berharap bisa menjadi penari tetap dan tampil bersama E-Mark. Karena itu berlatih keras itu membuktikan bahwa dirinya tidak kalah dengan orang lain.

Permasalahan dimulai ketika Kevin ingin memecat beberapa anggota E-Mark dan menggantinya dengan penari luar negeri. Keputusan itu ditolak Ding Lei sehingga Kevin memutus sponsor untuk E-Mark.

Ketika Kevin dan tim luar negerinya terancam tidak bisa mengikuti kompetisi nasional, ia kembali menghubungi Ding Lei. Ia menawarkan kemenangan E-Mark dan Ding Lei bisa menjadi pelatih tim nasional, tetapi dengan syarat mengeluarkan Chen Shuo

Manakah yang akan dipilih Ding Lei? Kevin yang berbakat dan bisa menopang keuangan tim atau Chen Shuo yang giat dan mudah diajak kerja sama tetapi tidak punya uang?

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS