Setelah PT Transjakarta dan PT MRT, Anies Juga Rotasi Jajaran Bank DKI

BREAKINGNEWS.CO.ID - Setelah merobak jajaran PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan PT MRT Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan juga merotasi jajaran direksi di bidang keuangan yaitu PT Bank DKI. Rotasi tersebut tentunya sudah melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) Sirkuler seperti rotasi yang dilakukan di PT Transjakarta dan PT MRT Jakarta.

Setelah PT Transjakarta dan PT MRT, Anies Juga Rotasi Jajaran Bank DKI

BREAKINGNEWS.CO.ID - Setelah merobak jajaran PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan PT MRT Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan juga merotasi jajaran direksi di bidang keuangan yaitu PT Bank DKI. Rotasi tersebut tentunya sudah melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) Sirkuler seperti rotasi yang dilakukan di PT Transjakarta dan PT MRT Jakarta.

Beberapa pejabat yang terdampak rotasi itu diantaranya Komisaris Utama Ilya Avianti, Direktur Utama Kresno Sediari, Direktur Manajemen Risiko Farel Tua Silalahi, Komisaris Perseroan Basuki Setiyadjid dan Direktur Bisnis Antonius Widodo Utomo. 

Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Yirianto menuturkan, sejak 2016 Kresno Sediarsi semasa menjabat sebagai Direktur Utama Bank DKI sudah merubah wajah Bank DKI menjadi lebih baik. Adanya rotasi jajaran direksi nantinya diharapkan bisa menyelesaikan pekerjaan rumah Bank DKI yang selama ini belum tuntas. "Seperti terus melakukan Inovasi layanan Perbankan sehingga menjadi BPD yang mampu sejajar dengan Bank Umum lainnya yang berada di BUKU 4. Tetap mampu melaksanakan penugasan yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta diantaranya yang tertuang dalam Kegiatan Strategis Daerah (KSD),” kata Yurianto dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu (31/10/2018).

Tidak sampai di situ, Yurianto juga berharap nantinya kepengurusan PT Bank DKI yang baru lebih profesional dan kompak sehingga perusahaan dapat menampilkan performa yang lebih baik khususnya penugasan yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang digariskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017 – 2022.  ”mendorong BUMD sektor keuangan untuk memfokuskan aksesibilitas usaha mikro kecil dan menengah terhadap sumber pembiayaan serta mewujudkan masyarakat Jakarta sebagai masyarakat dengan keuangan non tunai (cashless society),” terangnya.

Bersamaan dengan pemberhentian dan pengalihan tugas beberapa pejabat di atas, Pemprov juga mengangkat sejumlah pejabat baru. Jabatan Komisaris diberikan kepada Erick, Direktur Utama Wahyu Widodo, Direktur Kepatuhan Zulfarshah, Direktur Bisnis Babay Parid Wazdi, dan Direktur Manajemen Risiko Zainuddin Mappa.

Untuk diketahui, Kresno Sediarsi selama melaksanakan tugasnya dinilai sukses dalam meletakkan perbaikan Kinerja Keuangan di PT Bank DKI diantaranya pertumbuhan penyaluran kredit Bank DKI sebesar 30,82 Triliun pada kuartal III tahun 2018 atau mengalami peningkatan sebesar 20,4 persen dibandingkan posisi September tahun 2017. Rasio LDR atau loan to deposit ratio per september 2018 sebesar 82,66 persen, mengalami peningkatan yang signifikan dari periode yang sama tahun 2017 yang hanya sebesar 61,86 persen.

Peningkatan performa bisnis terutama yang ditopang oleh ekspansi penyaluran kredit ke segmen Mikro dan UKM tumbuh 620 miliar rupiah atau mengalami peningkatan sebesar 49,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017. Di sisi lain, posisi resiko kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross mengalami perbaikan menjadi 3,19 persen per September 2018. Hal ini didorong oleh perbaikan dari sisi penyaluran kredit yang lebih prudent.

PT Bank DKI juga telah melakukan transformasi produk layanan menuju Perbankan Digital dan Layanan Perbankan Digital yang menyentuh kehidupan sehari – hari, seperti JakOne Mobile yang merupakan upaya Bank DKI untuk melakukan transformasi produk dan layanan menuju perbankan digital