Repot Bikin Itinerary untuk Liburan? Serahkan Saja pada ChatGPT!

Para traveler menganggap ChatGPT seperti agen perjalanan gratis yang menyesuaikan dengan permintaan mereka masing-masing.

Repot Bikin Itinerary untuk Liburan? Serahkan Saja pada ChatGPT!
image
Jakarta, CNN Indonesia --

Membuat rencana perjalanan secara rinci bisa menjadi suatu hal yang memusingkan. Belum lagi mempertimbangkan jika tujuan wisata yang ingin didatangi sedang ramai atau pencarian internet yang sama sekali tidak membantu.

Namun, beberapa traveler yang melek teknologi berhasil menggunakan chatbot AI (artificial intelligence) seperti ChatGPT dan Bard untuk menginspirasi dan merencanakan perjalanan liburan mereka.

Mereka menganggap layanan ini sudah seperti agen perjalanan gratis yang menyesuaikan dengan permintaan mereka masing-masing. Sebab, ChatGPT juga bisa menyusun itinerary.

"Saya menyukai ide (menggunakan) ChatGPT, karena (dapat) memberikan daftar yang sangat jelas," kata Alpa Patel, seorang pelancong yang tinggal di New York City, mengutip ABC News.

Patel telah merencanakan perjalanan dengan keluarga ke Edinburgh, Skotlandia, untuk liburan musim panas. Setelah merasa frustrasi dengan situs web perjalanan yang disajikan oleh Google, ia pun beralih untuk meminta saran dari ChatGPT.

"Saya mulai dengan tempat terbaik untuk menginap dan aplikasi ini memberikan saya daftar wilayah sekitar, bersama dengan hotel-hotel terbaik. Saya benar-benar memilih hotel saya melalui daftar itu," lanjut Patel.

Alasan lain yang ditemukan oleh Patel dalam menggunakan chatbot AI seperti ChatGPT untuk perencanaan perjalanan adalah penyesuaiannya dengan kebutuhan penggunanya.

Dikarenakan putra Patel mudah mabuk kendaraan, ia merasa tak memungkinkan baginya untuk menghabiskan waktu berjam-jam perjalanan dalam mobil untuk sampai ke Dataran Tinggi Skotlandia. Beruntungnya, ChatGPT mampu memberikan alternatif yang masuk akal, yakni melakukan perjalanan dengan kereta api.

Steven Kreimendahl, salah satu pendiri blog Travel to Blank, merencanakan perjalanan ke Jepang pada musim semi bersama istri dan ibu mertuanya. Ia menggunakan rekomendasi personal ChatGPT untuk mempertimbangkan gaya perjalanan yang berbeda dari ibu mertuanya.

"Saya dan istri saya senang bepergian sepanjang hari, sementara ibu mertua saya lebih menyukai perjalanan yang lebih santai," kata Kreimendahl. "Saya menyediakan informasi sedetail mungkin kepada ChatGPT dan membiarkannya menyesuaikan kami," imbuhnya.

ChatGPT Membantu Traveler Menyusun Rencana Perjalanan seperti Agen Wisata

BACA HALAMAN BERIKUTNYA