Potensi Peredaan Perang Dagang Kembali Dorong Penguatan IHSG

BREAKINGNEWS.CO.ID -  Naiknya optimisme pelaku pasar terhadap peredaaan perang dagang antara AS dan China menjadi faktor utama menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Potensi Peredaan Perang Dagang Kembali Dorong Penguatan IHSG

BREAKINGNEWS.CO.ID -  Naiknya optimisme pelaku pasar terhadap peredaaan perang dagang antara AS dan China menjadi faktor utama menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada akhir trannsaksi  Rabu  (11/9/2019) ditutup menguat  menguat 45,28 poin atau 0,71 persen ke posisi 6.381,95. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak 9,68 poin atau 0,98 persen menjadi 1.002,54.

"Sentimen pergerakan pasar saham di BEI masih dipengaruhi oleh sentimen dari luar negri, muncul harapan di kalangan investor bahwa perang dagang akan mereda," ujar Direktur Utama PT Foster Asset Management Andreas Yasakasih.

Ia mengemukakan bahwa Amerika Serikat dan China akan melanjutkan perundingan dagang pada Oktober mendatang.

Pada sisi lain, ekspektasi bank sentral Amerika Serikat (The Fed) akan memangkas tingkat suku bunga acuan dalam pertemuannya bulan ini memicu aliran dana asing masuk kembali ke pasar saham. "Dana asing yang kembali masuk turut mendukung IHSG bergerak di area positif," ucap seperti dikutip dari laman Antaranews.com.

Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan beli bersih saham atau foreign net buy sebesar Rp238,13 miliar pada Rabu ini (11/9).

Dari dalam negeri, menurut Andreas, sentimennya relatif kondusif. Pemerintah terus mengantisipasi adanya potensi resesi ekonomi, situasi itu membuat kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi nasional sedikit mereda. "Sebagian investor juga memanfaatkan momentum di tengah sentimen dalam negeri yang positif," katanya.

Ia mengatakan konsumsi rumah tangga yang berkontribusi besar terhadap ekonomi nasional masih akan tumbuh meski sedikit melambat.

Sementara itu, tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI sebanyak 629.214 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,74 miliar lembar saham senilai Rp8,85 triliun. Sebanyak 227 saham naik, 180 saham menurun, dan 157 saham tidak bergerak nilainya.