Ada Potensi Penguatan IHSG Jelang Tutup Tahun

BREAKINGNEWS.CO.ID -  Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI)  berpeluang menguat menjelang penutupan tahun 2019. Pada pembukaan perdagangan Senin (30/12/2019), indeks dibuka melemah tipis 0,18 poin ke posisi 6.329,14. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 0,37 poin atau 0,04 persen menjadi 1.022,34.

Ada Potensi Penguatan IHSG Jelang Tutup Tahun

BREAKINGNEWS.CO.ID -  Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI)  berpeluang menguat menjelang penutupan tahun 2019. Pada pembukaan perdagangan Senin (30/12/2019), indeks dibuka melemah tipis 0,18 poin ke posisi 6.329,14. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 0,37 poin atau 0,04 persen menjadi 1.022,34.

"Kendati terbatasnya katalis positif bagi pasar sejalan dengan berkurangnya aktivitas pemodal dalam berinvestasi, namun peluang IHSG untuk menguat terutama dalam pekan ini masih cukup terbuka," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Senin (30/12/2019.

Dari eksternal, Huawei akan memboikot semua perusahaan Amerika sebagai reaksi atas tindakan yang diambil oleh pemerintah Trump.

Itu merupakan pukulan berat bagi perusahaan seperti Intel, AMD, Qualcomm atau Neophotonics, yang omzetnya sangat tergantung pada Huawei.

Hal tersebut juga menjadi rencana cadangan dari perusahaan China untuk mengantisipasi ketegangan dagang berlanjut.

Boikot perusahaan AS sebagai pemasok ke China direncanakan akan dilakukan selama beberapa tahun.

Rencana cadangan yang disiapkan Huawei adalah mempersiapkan sistem operasi (OS) sendiri pengganti Android, yang saat ini sedang dalam proses penyelesaian.

Mengutip laman Antaranews.com,  dari informasi domestik, memasuki 2020, yang menjadi perhatian pasar adalah keputusan pemerintah berkenaan dengan kenaikan sejumlah tarif mulai dari cukai rokok, iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, tarif listrik dan tarif tol.

Kenaikan cukai dan batasan Harga Jual Eceran rokok berlaku mulai 1 Januari 2020. Sedangkan, pita cukai akan dilekatkan paling lambat 1 Februari 2020.

Rata-rata cukai naik 23 persen. Kenaikan tersebut membuat rata-rata harga jual eceran rokok diperkirakan meningkat 35 persen dari harga jual saat ini.

Dengan adanya kenaikan cukai hasil tembakau tersebut, sangat memungkinkan harga rokok pada tahun 2020 mencapai Rp 35.000 per bungkus.

Selain itu, mulai 1 Januari 2020, pemerintah resmi menaikkan iuran BPJS Kesehatan bagi peserta mandiri.

Pemerintah juga akan mencabut subsidi tarif listrik untuk golongan rumah tangga mampu (RTM) berdaya 900 Volt Ampere (VA) pada 2020. Imbasnya, pelanggan golongan ini harus mengikuti ketentuan penyesuaian tarif listrik.

Pemerintah juga menyesuaikan tarif tol setiap dua tahun sekali. Hal itu dilakukan untuk menyesuaikan dengan tingkat inflasi.

Bursa saham regional Asia siang ini antara lain indeks Nikkei melemah 117,4 poin atau 0,49 persen ke 23.720,32, indeks Hang Seng menguat 45,41 poin atau 0,16 persen ke 28.270,83, dan indeks Straits Times menguat 2,08 poin atau 0,06 persen ke posisi 3.228,61.

Rupiah

Pada saat bersamaan, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Senin ini diprediksi masih menguat sekaligus menutup tahun dengan manis.

Pada pukul 9.36 WIB, rupiah bergerak menguat 5 poin atau 0,04 persen menjadi Rp13.947 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.952 per dolar AS. "Dalam perdagangan Senin ini rupiah kemungkinan masih akan menguat dan ini menjadi kado akhir tahun yang manis," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi