Nuansa Islam di Hollywood (2)

Seperti apa nuansa Islam di Hollywood?

Nuansa Islam di Hollywood (2)
image
Jakarta -

Sangat menyenangkan, hari masih pagi dan udara pun masih dingin. Kami diundang dan dijemput oleh organizer mengunjungi sebuah tempat yang sangat imajiner di Los Angeles bernama Warner Bros (WB), sebuah komplek perfileman yang amat terkenal di Hollywood. Di lereng gunung yang cantik terhampar sebuah lokasi yang amat luas dipadati menurut hitungan penulis 42 bangunan yang mirip gudang raksasa dan sejumlah bangunan dengan jalanan serta pemandangan AS tempo dulu. Ada kompleks New York tempo dulu, rumah-rumah khas Chicago, penduduk Indian, dan lain-lain. Termasuk juga gambar atau miniatur pohon tua dan pemandangan bebatuan di tengah hutan belantara. Kompleks itu mengingatkan penulis di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Selatan. Kami harus menggunakan kereta atau golf car untuk mengelilingi areal ini karena begitu luas dan banyaknya obyek menarik di dalamnya. Satu persatu obyek di kompleks itu diperkenalkan dengan ramah oleh seorang gadis berambut pirang. Ia mahir menyebut "Assalamu'alaikum" dan "Apa kabar?". Itulah kehebatan PR AS.

Saat itu kami juga diajak memasuki sejumlah gudang yang ternyata studio raksasa yang isinya adalah sejumlah miniatur dan dekorasi tipuan dimana film-film seri di TV beredar yang di Indonesia juga sering kita lihat. Di bagian langit-langit studio itu bergelantungan kamera, lampu, dan laser dengan segala efek pencahayaannya. Bahkan ada sebuah gudang isinya benar-benar seperti di tengah hutan belantara dengan air terjun buatan. Dengan kekuatan elektrik latar dan dekorasi bisa dirancang seperti bergerak dan terkesan banyak orang berjualan di pasar atau petani sedang bercocok tanam, atau peternak sapi di pedalaman. Ternyata film-film Hollywood yang kita saksikan selama ini pengambilan gambarnya tidak semua di alam terbuka nyata tetapi di dalam studio. Termasuk rumah dan bangunan mewah ternyata juga efek monitor raksasa yang keseluruhannya tidak keluar dari gudang besar itu. Teman-teman kami ada yang nyeletuk: "Sekian lama kita menikmati sebuah kebohongan".

Berbagai film cowboy tempo dulu dengan kandang kuda dan kendaraan mobil dan motor tua dikoleksi di dalam gudang itu. Termasuk mobil-mobil super canggih yang dipakai Batman semua tersimpan rapi di dalam gudang itu. Termasuk rumah antik dan fasilitas yang digunakan dalam film Harry Potter tersimpan rapi di dalam rumah tua itu. Lorong-lorong sempit yang menggambarkan AS tempo dulu semua terawat di kompleks WB itu. Kompleks besar yang isinya sejumlah perumahan spesifik itu tidak dihuni orang. Luaran bangunan itu dirawat sebagaimana layaknya rumah dan apartemen benaran tetapi dalamannya berantakan, langit-langitnya penuh dengan kamera dan lampu. Dekorasinya disesuaikan dengan tema film yang akan dimainkan di tempat itu. Ternyata selama ini kita bayar mahal di bioskop untuk ditipu oleh orang-orang Hollywood. Daun pintu yang sangat terkasan mahal ternyata tripleks yang dicat sedemikian rupa sehingga mirip pintu rumah mewah. Air terjun terkesan di tengah hutan rimba dengan bunyi-bunyi serangga malam ternyata semuanya kamuflase. Akhirnya penulis teringat
dalam sebuah ayat:

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS al-Hadid/57:20).

Pesan tersirat dari Hollywood kita diminta sadar bahwa kehidupan ini hanya sandiwara seperti dilukiskan dalam ayat tersebut. Mari kita memberi arti terhadap hidup yang terus berjalan ini. Kita tidak boleh terkecoh dengan Hollywood-nya kehidupan. Setiap satu jengkal tanah di lokasi itu tidak ada yang menganggur, semuanya mempunyai fungsi dan sekaligus nilai dolar yang mahal.

Simak Video "Merayakan 26 Tahun Novel Pertama Harry Potter Terbit"
[Gambas:Video 20detik]
(rah/rah)