Muslim Jaya: Pencatut Nama Petinggi Golkar Harus Dijerat dan Diberi Efek Jera

BREAKINGNEWS.CO.ID --Bareskrim Mabes Polri akan mengusut tuntas kasus penipuan yang mencatut nama pimpinan teras Partai Golkar. Tidak tanggung-tanggung kasus penipuan ini melibatkan dua petinggi Partai Golkar, yakni Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Sekjen Lodewijk F. Paulus, serta istri dari Ketum Partai Golkar, yakni Yanti Airlangga, selaku Ketua IIPG.

Muslim Jaya: Pencatut Nama Petinggi Golkar Harus Dijerat dan Diberi Efek Jera

BREAKINGNEWS.CO.ID --Bareskrim Mabes Polri akan mengusut tuntas kasus penipuan yang mencatut nama pimpinan teras Partai Golkar. Tidak tanggung-tanggung kasus penipuan ini melibatkan dua petinggi Partai Golkar, yakni Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Sekjen Lodewijk F. Paulus, serta istri dari Ketum Partai Golkar, yakni Yanti Airlangga, selaku Ketua IIPG. 

Muslim Jaya ButarButar, SH, MH, Wakil Ketua Badan Advokasi & Hukum DPP Partai Golkar, menegaskan jika para pelaku penipuan harus dijerat dan diberi efek jera. "Kami mendukung sepenuhnya kasus penipuan ini diselesaikan secara hukum," ujar Muslim Jaya.

Muslim Jaya ButarButar mengingatkan dan sekaligus meminta pihak-pihak yang melakukan penipuan untuk menghentikan perbuatannya. "Sudah sangat merugikan nama baik Ketua Umum Partai Golkar, sekjen, dan ibu Yanti Airlangga," ujar Muslim Jaya ButarButar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/5/2020) sore.

Modus dari penipuan yang mengatas-namakan pimpinan puncak Partai Golkar adalah dengan cara meminta bantuan dana atas nama Donasi Bahan Ifthar & Sahur di masa wabah Covid-19 ini. 

Muslim Jaya ButarButar ,SH.MH menjelaskan, ada pihak yang tidak bertanggung jawab menghubungi kader dan pengurus Partai Golkar melalui Whats App atas nama Istri Ketua Umum Partai Golkar. 

Pesan WA itu juga dilengkapi background foto Istri Ketua Umum Partai Golkar, Yanti Airlangga, yang juga ketua IKWI. Dikesankan bahwa yang mengirim WA itu adalah ketua Umum Partai Golkar. Isinya, meminta dana sumbangan untuk penanganan Covid-19.

Ditegaskannya, terkait dengan acara atau kegiatan penggalangan dana kepada warga terdampak Covid-19, Partai Golkar sejak awal sudah menunjuk Waketum Bidang Penanggulangan Bencana untuk memimpin gerakan Golkar Peduli.

Salah satu tugas utama gerakan Golkar Peduli adalah mendistribusikan bantuan sembako, APD dan banyak lagi keperluan rakyat. "Jadi sangat tidak benar dan tidak mungkin Ketua Umum, Ibu Ketum dan Sekjen menghubungi langsung kader untuk meminta bantuan. Semua sudah tercukupi," jelas Muslim Jaya ButarButar,SH.MH.

Dia juga menjelaskan, sudah ada jatuh korban dari pengurus Partai Golkar. Ada yang mentransfer sebesar Rp. 50.000.000 ( Lima puluh juta rupiah). Belum lagi sumbangan dari beberapa pengurus daerah. 

"Badan Advokasi Partai Golkar menegaskan bahwa Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, tidak pernah meminta sumbangan kepada kader mau pun pengurus secara pribadi dalam bentuk apa pun untuk kepentingan donasi," tegas Muslim Jaya ButarButar.

Ditambahkannya, seluruh bantuan Partai Golkar telah dikoordinir oleh DPP Partai Golkar melalui bidang Penanggulangan Bencana secara resmi.  "Kami mengimbau kepada seluruh kader Partai Golkar, jika ada orang yang mengatas-namakan Ketum Partai Golkar, atau Ibu Yanti Airlangga secara pribadi untuk meminta sumbangan, hiraukan saja," tegas Muslim Jaya ButarButar.

"Saya ingatkan, kejadian ini akan kami usut tuntas sampai keakarnya. Kami juga akan buat efek jera agar kedepannya tidak terjadi lagi modus kejahatan seperti ini," jelasnya.