Melihat Jejak Dakwah Mbah Sambu-Bisri di Museum Islam Nusantara Lasem
Museum Islam Nusantara di Lasem, Rembang, menampilkan jejak dakwah Islam di Nusantara. Apa saja koleksinya?

Museum Islam Nusantara di Lasem, Rembang, menampilkan jejak dakwah Islam di Nusantara. Destinasi baru di Lasem ini pun layak masuk dalam daftar itinerary kunjungan Sedulur. Apa saja isinya?
Sebagai informasi, Museum Islam Nusantara Lasem ini berlokasi di kompleks Masjid Jami Lasem. Museum ini baru diresmikan Menparekraf Sandiaga Uno hari ini.
Bangunannya tiga lantai, berarsitektur atap Minangkabau dan joglo. Museum Islam Nusantara Lasem ini menyuguhkan koleksi foto para ulama Nusantara lengkap dengan biografinya seperti KH Ahmad Shiddiq hingga KH Abdurrohman Wahid atau Gus Dur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu ada pula biografi ulama legendaris di Lasem, Rembang. Yakni Mbah Sambu atau Sayyid Abdurrahman, yang wafat pada 1671 Masehi dan Mbah Bisri atau KH Bisri Mustofa.
Mbah Bisri atau yang juga dijuluki singa podium ini merupakan ayahanda dari ulama kharismatik KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus. Dalam biografi itu, Mbah Bisri disebut sebagai sosok yang berperan sebagai budayawan, politisi, mubaligh, ulama dan penulis.
Selain itu juga ada artefak kuno perabot rumah tangga seperti tembikar, teko, dan beberapa manuskrip kuno aksara Arab yang diduga peninggalan Mbah Sambu. Sebab, peralatan rumah tangga itu ditemukan di sekitar kompleks Masjid Jami yang dulunya merupakan rumah Mbah Sambu. Termasuk mustaka kuno Masjid Jami Lasem juga disimpan di museum ini.
![]() |
Yang menarik dari museum ini adalah Al-Qur'an raksasa yang terbut dari bahan lempengan kayu. Lempengan kayu itu berukiran ayat-ayat Al-Qur'an 23 juz.
Menurut penggagas Museum Islam Nusantara Lasem Abdol Aziz, Lasem merupakan tonggak penting sejarah dakwah Islam. Aziz menyebut ada tiga periode dakwah yang tercatat dilakukan para tokoh di Lasem.
![]() |
"Museum ini berdiri di Lasem karena memang tonggaknya berada di Lasem, sejarah dakwah islam di negeri ini. Tempat yang paling bersejarah itu menurut kami ya Lasem," terang Aziz.
"Karena di Lasem itu mewakili tiga periode penting dakwah yang ada di negeri ini. Abad 15 muncul Mbah Bonang (Sunan Bonang) yang kuat posisinya dalam dakwah. Abad 16 muncul Mbah Sambu. Abad 20 muncul para pendiri NU," pungkas dia.
Simak Video "Mengunjungi Museum Islam Nusantara di Lasem Rembang"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)