Komisi I DPR Minta Polisi Usut Tuntas Pelaku Pembakaran Mapolsek Ciracas

BREAKINGNEWS.CO.ID- Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar, Dave Laksono meminta aparat kepolisian mengusut tungas kasus pembakaran Mapolsek Ciracas. Diketahui, peristiwa pembakaran tersebut diduga dilakukan oleh sejumlah oknum TNI.

Komisi I DPR Minta Polisi Usut Tuntas Pelaku Pembakaran Mapolsek Ciracas

BREAKINGNEWS.CO.ID- Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar, Dave Laksono meminta aparat kepolisian mengusut tungas kasus pembakaran Mapolsek Ciracas. Diketahui, peristiwa pembakaran tersebut diduga dilakukan oleh sejumlah oknum TNI. 

"Sebaiknya diusut siapa dan bagaimana hingga terjadi perusakan tersebut. Apakah sudah benar info pelaku tersebut TNI atau masih dugaan," ujar Dave kepada BreakingNews.co.id, Rabu (12/12/2018). 

Menurut Dave, kasus pembakaran tersebut merupakan tindakan kriminal. Dave pun meminta Polisi Militer (POM) TNI dan Polda Metro Jaya harus menginvestigasi penyebab kasus tersebut. 

"Ini kan tindakan kriminal. Padi pertama POM TNI dan polda investigasi dahulu, liat apa pnyebabnya, baru DPR bisa tentukan sikap dan kebijakan lanjutnya," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kawasan Ciracas dan sekitarnya tadi malam mencekam. Sekelompok orang tak dikenal berambut cepak yang diperkirakan berjumlah 200 orang mengamuk dan membakar markas Polsek Ciracas sekitar pukul 24.00 WIB, Selasa (11/12/2018) malam.

Aksi pembakaran Markas Polsek Ciracas diduga buntut aksi pengeroyokan sejumlah tukang parkir terhadap Kapten Komarudin (47), anggota TNI AL berpakaian dinas yang tengah bersama anaknya di depan Toko Arundina, Ciracas, Jakarta Timur pada Senin (10/12/2018) sekitar pukul 15.40 WIB.

Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Tony Surya Putra mengatakan sebetulnya kasus tersebut sudah diselesaikan dengan kekeluargaan. "Pada hari Selasa, tanggal 11 Desember 2018 pukul 02.00 Wib, dilaksanakan  musyawarah penyelesaian permasalahan secara damai antara pihak pelaku dan keluarga dengan para korban yang dimediasi oleh pihak Polsek Ciracas," sebut Kapolres.

Rupanya proses mediasi itu masih menyisakan "bayang-bayang". Sekitar pukul 24.00 Rabu (12/12/2018) dinihari, sekelompok orang mendatangi Polsek Ciracas guna memastikan kelanjutan proses hukum terhadap warga pelaku pengeroyokan terhadap Kapten Komarudin. 

Bersamaan dengan itu kelompok massa yang mendatangi Markas Polsek Polsek Ciracas mengamuk dan melakukan perusakan terhadap fasilitas dan infrastruktur markas. Termasuk kendaraan operasional kepolisian juga ikut jadi sasaran amuk massa.

Aksi pengeroyokan terhadap Komarudin sebetulnya dipicu hal sepele. Peristiwanya bermula saat Komarudin yang sedang mengenakan pakaian dinas TNI AL hendak makan soto di warung dekat toko Arundina, Cirasas.

Sesampainya di lokasi, Komarudin yang hendak memarkirkan motornya dikasih kabar anaknya kalau knalpot motornya mengeluarkan asap

Komarudin pun turun bergegas memeriksa mesin sepeda motor miliknya. Rupanya, saat bersamaan, salah seorang juru parkir bernama Agus Priyantara (30) menggeser motor tersebut hingga membentur kepalanya. Sehingg, sang juru parkir mendapat teguran dari Komarudin.

"Namun juru parkir tidak terima hingga terjadi cekcok mulut yang kemudian mengundang perhatian teman-teman tukang parkir lainnya. Sehingga terjadilah pengeroyokan terhadal Kapten Komarudin," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Tony Surya Putra saat dikonfirmasi, Rabu (12/12/2018).

Kapolres mengatakan Kapten Komarudin dikeroyok sebanyak 7 sampai 9 juru parkir. Belakangan, melintas seorang anggota TNI AD, yakni Pratu Rivonanda yang merupakan Kesatuan Dronkavser Paspampres dan seketika melerai para juru parkir yang mengeroyok Komarudin.

Pratu Rivo lantas mengamankan Kapten Komarudin beserta anaknya ke Barak Remaja Paspampres KPAD Cibubur dengan cara dibonceng menggunakan sepeda motor. Dari situ, kedua anggota TNI tersebut kembali keluar untuk mencari para pelaku pengeroyokan ke pemukiman warga. Hasilnya, satu juru parkir bernama Agus Priyantara ditemukan dan dibawa ke Polsek Ciracas. "Ya benar sudah ditangani Polsek Ciracas dan kedua belah pihak sepakat untuk diselesaikan secara kekeluargaan," terang Kombes Tony.