Kemendikbudristek Beber Alasan Kerja Sama dengan Busan Film Festival

Busan International Film Festival tahun ini menayangkan sejumlah film dan serial yang menggambarkan perkembangan sinema Indonesia.

Kemendikbudristek Beber Alasan Kerja Sama dengan Busan Film Festival
image
Jakarta, CNN Indonesia --

Busan International Film Festival tahun ini memiliki sebuah program khusus bertajuk Renaissance of Indonesian Cinema. Program ini menampilkan line up berisi film hingga serial yang menggambarkan perkembangan sinema Indonesia.

Dalam program itu, ratusan sineas Indonesia akan bertolak ke Korea untuk mewakili film hingga serial masing-masing. Ajang itu juga turut didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Staf Khusus Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Alex Sihar menjelaskan program ini menjadi bagian dari kerja sama strategis antara pemerintah dengan BIFF.

Ia mengatakan BIFF dipilih sebagai mitra kerja sama karena menjadi festival film terbesar di Asia sekaligus langkah awal yang ideal bagi sineas muda.

"Saat ini Busan adalah festival film internasional terbesar di Asia dengan pangsa pasar terbesar di Asia," ujar Alex dalam konferensi pers di Gedung Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, Senin (2/10).

"Kenapa Busan penting? Karena, posisi Busan Film Festival selalu menjadi langkah awal yang signifikan untuk para pembuat film, terutama para pembuat film baru dari Asia," lanjutnya.

[Gambas:Video CNN]

Alex menjelaskan lebih lanjut bahwa langkah awal dari Busan itu sudah beberapa kali dialami sutradara Indonesia. Sebagian sutradara yang debut festival di Busan, tuturnya, mendapat kesempatan lebih besar untuk menayangkan karya mereka di festival lain.

Ia pun menyebutkan beberapa sineas yang memulai kiprah festival mereka dari Busan, mulai dari Kamila Andini, Ifa Isfansyah, Yosep Anggi Noen, Edwin, hingga Mouly Surya.

Kini, sejumlah sutradara hit itu telah menginjakkan kaki mereka di berbagai festival internasional, seperti Toronto, Venice, hingga Cannes.

"Kamila Andini, Ifa, Mouly, Yosep Anggi Noen, Edwin, mungkin hampir semua dari angkatan ini mulainya dari Busan," ujar Alex.

"Ketika ketok pintu, Busan memberi peluang kepada mereka, tiba-tiba semua pintu internasional lain terbuka," lanjutnya.

"Itu pentingnya kenapa kita memilih kerja sama yang strategis dengan Busan karena kemudian ini bisa menjadi jalan dan pendorong para pembuat film di Indonesia," sambung Alex.

Alex mengatakan pemerintah sempat menerima surat dari BIFF usai program itu disepakati. Pihak penyelenggara mengonfirmasi dukungan apa saja yang bisa diberikan pemerintah untuk sineas yang berangkat ke Busan.

Ia kemudian menjelaskan ada beberapa dukungan yang siap diberikan, salah satu yang paling utama yakni penyediaan fasilitas penunjang menuju Korea Selatan.

"Kementerian juga menerima surat dari Busan. Mereka bertanya apa yang bisa didukung negara," ujar Alex.

"Yang bisa kami dukung nomor satu tentunya buat teman-teman yang filmnya diputar di sana, (kami beri) travel grant," lanjutnya.

(pra/pra)

[Gambas:Video CNN]