Kapolres Jakbar Persembahkan Puisi Karya Sendiri untuk Papua

BREAKINGNEWS.CO.ID  - Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Hengki Hariyadi membacakan puisi buatannya dalam acara solidaritas untuk persatuan Papua yang digelar di Taman Fatahillah. Hengki mengaku ini merupakan pengalaman pertamanya membuat sekaligus membacakan puisi. "Kalau tadi Pak Wali Kota dan Pak Dandim sudah menyerukan seruan damai, maka saya harus berbeda malam ini. Karena saya merasakan ini sebagai…

Kapolres Jakbar Persembahkan Puisi Karya Sendiri untuk Papua

BREAKINGNEWS.CO.ID  - Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Hengki Hariyadi membacakan puisi buatannya dalam acara solidaritas untuk persatuan Papua yang digelar di Taman Fatahillah.

Hengki mengaku ini merupakan pengalaman pertamanya membuat sekaligus membacakan puisi. "Kalau tadi Pak Wali Kota dan Pak Dandim sudah menyerukan seruan damai, maka saya harus berbeda malam ini. Karena saya merasakan ini sebagai momentum spesial," kata Hengki di Taman Fatahillah, Jumat (6/9/2019).


Hengki mengaku puisi dadakan ini baru dibuatnya satu jam sebelum acara dimulai. "Dan ini merupakan ekspresi dari perasaan kami, seluruh anggota TNI Polri dan mungkin seluruh masyarakat Indonesia," ujar Hengki.

image

Berikut puisi buatan Hengki yang dibacakannya dalam acara bertajuk Papua Adalah Kita Bersatu Merajut Persatuan.

Saudaraku ketika orang berkata banyak negeri indah di dunia, tapi bagi kami tidak.

Negeri terindah itu bagi kami namanya Indonesia.

Ketika orang berkata banyak tempat indah di dunia, tapi bagi kami tidak.


Tempat yang indah itu namanya Papua.

Burung penguin itu memang indah, tapi tak seindah burung cenderawasih

Air terjun Niagara indah, tapi tak seindah Raja Ampat.


Tarian Samba itu katanya indah, tapi tak seindah Tarian Sajojo, burung kasuari, Raja Ampat dan ribuan keindahan lain yang ada di tanah Papua.

Saudaraku, ketika orang menyebut batas barat Indonesia di Sabang, maka batas timurnya ada di Merauke, dan Merauke ada di tanah Papua.

Ketika orang bicara salju di Indonesia, akan terucap di Puncak Jaya, dan Puncak Jaya ada di Papua.


Dan ketika orang menyebut tanah tambang terkaya di dunia, ternyata tanah tambah terkaya juga ada di Papua.

Saudaraku, bahasa boleh berbeda kata tetapi hati kita tetap satu Indonesia.

Pakaian boleh berbeda, tapi raganya tetap satu, tapi raganya tetap satu Indonesia.

Tradisi boleh berbeda, tapi kepribadian tetap satu Indonesia.

Suku boleh berbeda, tapi bangsa tetap satu Indonesia.


Bahasa, pakaian, tradisi dan suku, semua ada di Papua dan Papua miniaturnya Indonesia.

Saudaraku, Papua adalah kita.