Imigrasi: Tidak Ada Permintaan Cegah ke Luar Negeri untuk Mentan

Mentan Syahrul Yasin Limpo saat ini masih berada di luar negeri. Ditjen Imigrasi mengatakan belum ada pengajuan pencegahan ke luar negeri kepada Mentan.

Imigrasi: Tidak Ada Permintaan Cegah ke Luar Negeri untuk Mentan
image
Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat ini masih berada di luar negeri meski saat ini KPK tengah mengusut kasus korupsi di Kementerian Pertanian. Ditjen Imigrasi mengatakan belum ada pengajuan pencegahan ke luar negeri kepada Syahrul Limpo.

"Tidak ada permintaan cegah, tangkal kepada Pak Mentan," kata Dirjen Imigrasi Silmy Karim di gedung Ditjen Imigrasi, Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2023).

Kasus korupsi di Kementerian Pertanian saat ini telah naik penyidikan di KPK. Dalam proses ini KPK telah menetapkan adanya tersangka hingga mengajukan permohonan pencegahan kepada pihak yang dinilai terlibat korupsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanya pengajuan permintaan pencegahan ke luar negeri dari KPK di kasus Kementan, Silmy tidak menjawab pasti. "Itu nanti saja," katanya.

Silmy mengatakan Syahrul Yasin Limpo tercatat meninggalkan Indonesia menuju Roma pada 25 September 2023. Syahrul pergi menggunakan paspor kedinasan.

"Yang jelas Pak Mentan meninggalkan Indonesia 25 September menuju Roma kemudian menggunakan Qatar Airways, kemudian dengan detail itinerary yang saya rasa Kementerian Pertanian ini tugas kedinasan karena menggunakan paspor diplomatik," ujar Silmy.

Silmy tidak memerinci lokasi Syahrul Yasin Limpo saat ini. Dia mengatakan Syahrul tercatat belum kembali ke Indonesia.

"Yang saya bisa pastikan sampai saat ini belum ada di Indonesia," katanya.

Dalam proses penyidikan kasus korupsi di Kementan, KPK telah menetapkan adanya tersangka. Namun KPK belum mengumumkan secara resmi pihak tersangka dimaksud.

KPK juga telah melakukan penggeledahan ke sejumlah lokasi terkait korupsi di Kementan. Lokasi yang digeledah mulai dari rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo pada Kamis (28/9) dan ruang kerjanya di kantor Kementan pada Jumat (29/9).

Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem Ahmad Sahroni mengungkap alasan Syahrul belum bisa pulang karena sakit. Sahroni menyebutkan Syahrul akan pulang ke Indonesia pada 5 Oktober.

Dia menyebutkan Syahrul sudah diperintahkan Ketum Partai NasDem Surya Paloh kembali setelah berobat.

"Pak Mentan akan kembali ke Jakarta tanggal 5 Oktober, perintah Ketua Umum (Surya Paloh) segera kembali setelah selesai dari pengobatan," ucapnya.

(ygs/aik)