Dugaaan Keterlibatan Perwira Tinggi dalam Kasus Djoko Chandra Pukul Institusi Polri

BREAKINGNEWS.CO.ID  - Kasus Djoko Chandra kembali menggemparkan Tanah air. Setelah menjadi tersangka kasus Cessie Bank Bali senilai lebih dari setengah triliun pada 1999, kali ini ia menarik  sejumlah figur   dalam masalah barunya. 3 orang Jenderal diduga kuat terlibat atas keluarnya surat jalan dan penghapusan red notice Interpol.

Dugaaan Keterlibatan Perwira Tinggi dalam Kasus Djoko Chandra Pukul Institusi Polri

BREAKINGNEWS.CO.ID  - Kasus Djoko Chandra kembali menggemparkan Tanah air. Setelah menjadi tersangka kasus Cessie Bank Bali senilai lebih dari setengah triliun pada 1999, kali ini ia menarik  sejumlah figur   dalam masalah barunya. 3 orang Jenderal diduga kuat terlibat atas keluarnya surat jalan dan penghapusan red notice Interpol.

Menanggapi panasnya issue ini Varhan Abdul Aziz, Wakil Sekretaris Jenderal LIRA menyampaikan pandangannya terkait dugaan Keterlibatan 3 orang Jenderal, 2 Brigen Pol  dan 1 Irjen Pol. Kondisi yang secara langsung menjadi pukulan berat bagi institusi.

Susah payah Polri  berusaha menunjukan cerminan terbaik wajah Promoter di era Jenderal Idham Azis. Dicoreng dengan dugaan tersangkutnya 3 personil berpangkat bintang.

Namun dibalik itu Varhan memberikan analisisnya tentang langkah-langkah yang diambil Kapolri Jenderal Idham Azis.

"Adalah langkah sangat tepat, melakukan pencopotan jabatan kepada anggota yang diduga kuat terlibat, karena dengan itu, kepercayaan masyarakat akan terjaga, paling tidak, mereka tidak  kehilangan kepercayaan kepada POLRI yang sedang berusaha semakin humanis,"tegas Varhan kepada media di Jakarta, Selasa (21/7/2020)

Ia menyampaikan bahwa mencopot 3 Jenderal sambil menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut adalah bukti komitmen penegakan hukum.   "Tidak pandang bulu dalam menertibkan anggota yang berkasus dan melanggar kode etik, adalah bukti Jenderal Idham benar2 tidak kaleng2 seperti istilah  yang sering disampaikan beliau," puji Varhan.

Alumni Magister Ketahanan Nasional Universitas Indonesia ini mengatakan bahwa untuk mencapai pangkat bintang, seseorang harus melewati proses panjang. Pendidikan, penilaian, kecakapan, keteladanan, tour of duty serta prestasi dan keberanian dalam pelaksanaan tugas. Oleh karena itu, pria yang gemar menulis tentang pemerintahan menyayangkan para bintang yg merusak jalan hidupnya.

"Pencopotan ini juga jadi peringatan keras agar seluruh Bhayangkara  di jenjang kepangkatan manapun selalu melakukan tugasnya dengan benar, Tidak ada personil yang tidak tergantikan,"ujarnya.

Varhan memuji  statemen Kabareskrim yang menyatakan tak ragu menyikat siapapun termasuk teman seangkatannya  bila terbukti terlibat kasus Djoko Chandra.

"Apabila terbukti bersalah, siapapun oknum yg terlibat bukan hanya di copot, tapi harus ditindak proses hukum. Hanya dengan cara ini masyarakat  tidak akan kehilangan kepercayaan kepada Polri," kata Varhan lagi.

Mengutip kata-kata Kapolri, Varhan menyampaikan, Polisi berbuat baik saja masih sering dianggap salah, apalagi berbuat salah. Maka teruslah para Polisi berbuat yang terbaik biar Allah yang menilainya.  "Sebenarnya sangat banyak prestasi Polri, salah satunya penangkapan buronan Interpol kasus dana  Bank BNI 1.7 T Maria Lumowa," serunya.

"Polri perlu lebih tegas mempublikasikan prestasi-prestasinya. Kasus Maria yang dipublish dominan dari Kementerian, padahal dalam.prosesnya ada peran dominan personil Polri yang susah payah menangkapnya melalui Interpol. "Prestasi prestasi  demikian yang menurut Varhan perlu masyarakat ketahui, bukan untuk show off, tapi menyampaikan kebenaran.

Terakhir Varhan menyampaikan harapannya, agar seluruh Anggota Polri berkomitmen, menjaga nama baik institusi dengan kinerja maksimal.  "Kalau semua Polisi mengamalkan Tri Brata dan Catur Prasetya, aman sudah negara."

"Walaupun sendirian, jika perlu, aku akan menegakkan keadilan, dengan atau tanpa bantuan orang lain".-Ujar Varhan mengitip Multatuli.