Doso Agung Wujudkan Mimpi Risma Membangun Patung Suroboyo

BREAKINGNEWS.CO.ID - Rabu  (29/5/2019) jajaran direksi PT Pelindo III dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya resmi membuka Patung Ikon Surabaya. Patung berupa ikan hiu dan buaya yang selama ini melambangkan kota Pahlawan itu adalah hasil karya seniman patung asal Bali, I Wayan Inten.

Doso Agung Wujudkan Mimpi Risma Membangun Patung Suroboyo

BREAKINGNEWS.CO.ID - Rabu  (29/5/2019) jajaran direksi PT Pelindo III dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya resmi membuka Patung Ikon Surabaya. Patung berupa ikan hiu dan buaya yang selama ini melambangkan kota Pahlawan itu adalah hasil karya seniman patung asal Bali, I Wayan Inten.

Patung ikon kota Surabaya setinggi 25,6 meter dan berdiameter 15 meter ini berdiri kokoh di kawasan Taman Bulak di Pantai Kenjeran, Surabaya. Patung ini diharapkan menjadi salah ikon yang menjadi daya tarik pantai tersebut dan Surabaya pada umumnya.

Direktur Utama Pelindo III Doso Agung, mengungkapkan pembangunan patung kota Surabaya itu merupakan peran serta PT Pelindo III dalam bersinergi dengan pihak Pemkot Surabaya. Khususnya peran mereka dalam mengembangkan wisata bahari di kota Pahlawan.

Diharapkan pula patung ikon kota Surabaya ini menjadi kado khusus dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-726 Kota Surabaya pada Jumat (31/05/2019). Apalagi selama ini Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, sudah lama mengidapkan patut tersebut sebagai penanda eksistensi Surabaya.

“Pemilihan lokasi berdirinya dan bentuk Patung Suroboyo yang tinggi ialah sebagai jawaban dari mimpi Ibu Wali Kota Risma (Tri Rismaharini). Beliau pernah menyampaikan harapannya bahwa ketika ada di tengah laut, maka Surabaya dapat terlihat dari ikon patung ini. Maka Patung Suroboyo ini menjadi penanda. Tidak hanya penanda Kota Surabaya, tetapi juga penanda rasa sayang dan komitmen sinergi Pelindo III pada pengembangan Kota Surabaya,” ucap Doso Agung, di sela acara peresmian, Surabaya, Rabu (29/5).

Sejalan dengan pola pengembangan kawasan wisata yang dirancang oleh Pemkot Surabaya kawasan Wisata Kenjeran memang menjadi destinasi wisata yang terintegrasi. Doso Agung menyatakan jika pembangunan Patung Kenjeran yang dibangun Pelindo III akan menjadi ikon. Selain itu Taman Bulak juga menjadi ruang publik yang asri dan terintegrasi dengan Sentra Ikan Bulak dan Kampung Nelayan.

“Jadi, bagi pengunjung taman dan pantai tentu diharapkan bisa langsung membeli ikan segar. Sehingga memberikan manfaat ekonomi bagi warga pesisir dan nelayan,” ungkap Doso Agung.

Dalam mengembangkan kawasan wisata terintegrasi tersebut Doso Agung secara penuh menyatakan dukungannya. “Pelindo III sangat mendukung konsep destinasi pariwisata yang terintegrasi dengan titik perekonomian warga kota seperti yang di Kawasan Wisata Kenjeran. Hal ini membuat pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu fokus dari CSR roadmap Pelindo III. Ini adalah wujud nyata BUMN Hadir untuk Negeri. BUMN tak hanya melakukan usaha dan membangun infrastruktur, tetapi juga memberdayakan masyarakat,” ucap Doso Agung.

Doso juga menambahkan, sinergi Pelindo III dengan Pemkot Surabaya dalam mengembangkan pariwisata tepi laut (waterfront) bukan kali ini saja. Sebelumnya, BUMN yang mengoperasikan Pelabuhan Tanjung Perak ini juga telah mengembangkan Surabaya North Quay di balkon terminal penumpang kapal laut, Gapura Surya Nusantara.

Di tujuan wisata maritim ini wisatawan dapat menikmati pemandangan Selat Madura, Jembatan Suramadu, Patung Jalesveva Jayamahe, hingga megahnya kapal pesiar internasional ketika ada yang sandar. Kini Pelindo III ikut serta mengembangkan area Petekan untuk wisata tepi sungai (riverside), seperti yang dikembangkan Pemkot di sisi Monumen Kapal Selam.

Pengembangan Pariwisata 

Dalam kesempatan itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendukung rencana tersebut. Apalagi hal ini menjadi sebagain mimpinya yang ingin Surabaya memiliki patung di kawasan pesisir. “Patungnya harus tinggi, agar terlihat dari laut. Terima kasih Pelindo III sudah membantu Pemerintah untuk membangun Kota Surabaya,” ujarnya.

Menurut Risma dalam pengembangan pariwisata, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menjadi titik penting karena sudah rutin ditandangi cruise yang membawa turis-turis. “Ini menjadi potensi mendatangkan wisatawan, karenanya harus selalu ada yang baru di Surabaya ini. Agar kunjungan pariwisata meningkat, sehingga perekonomian masyarakat juga meningkat,” ucap Risma.

“Warga di Kenjeran saat ini sudah merasa ada peningkatan ekonomi. Tingkat hunian hotel juga bertambah. Kenjeran sekarang beda, coba datang saja!,” kata Risma. Ia sangat mendukung setiap promosi untuk wisata Surabaya. Bahkan ia menghimbau agar warga juga mendukung, seperti selalu menjaga kebersihan dan kerapian kota, termasuk menjaga taman dan fasilitas yang sudah dibangun untuk warga.