Demer Linggih: Kami Sudah Capek Konflik, Musyawarah Mufakat Jauh Lebih Baik

BREAKINGNEWS.CO.ID - Soliditas Partai Golkar menjelang pemilihan ketua umum di Munas 4 Desember mendatang di Jakarta diharapkan terus dipertahankan. Untuk mewujudkan soliditas tersebut, Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih, berharap pemilihan nanti berjalan lancar tanpa ada gejolak berarti.

Demer Linggih: Kami Sudah Capek Konflik, Musyawarah Mufakat Jauh Lebih Baik

BREAKINGNEWS.CO.ID - Soliditas Partai Golkar menjelang pemilihan ketua umum di Munas 4 Desember mendatang di Jakarta diharapkan terus dipertahankan. Untuk mewujudkan soliditas tersebut, Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih, berharap pemilihan nanti berjalan lancar tanpa ada gejolak berarti. 

Melihat perkembangan terakhir, Gede Sumarjaya Linggih, bahkan berharap bisa terjadi Musyawarah mufakat dalam memilih ketua umum di Munas nanti. Apalagi Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang akan mencalonkan diri lagi diyakini banyak pihak sudah unggul jauh dibandingkan pesaing-pesaing lainnya.

“Saya melihat beliau sudah mengumpulkan lebih dari 90 persen suara anggota. Bahkan Bali 100 persen ke beliau. Kalau melihat komposisi seperti itu dan sudah lebih dari 70 persen ke salah satu calon, sesuai AD/ART ya harus Musyawarah mufakat,” kata Demer Linggih, panggilan akrabnya.

Musyawarah mufakat di Golkar bukan sesuatu yang tabu. Bahkan menurut Demer Linggih jauh lebih baik dibandingkan harus berkompetisi lewat pemilihan suara, yang mengurus energi, konsentrasi bahkan dana.

“Kami sudah capek, dengan pemilihan, dengan konflik yang harus terjadi setelah pemilihan. Lebih baik kita satukan energi kita untuk membangun Golkar bersama-sama, tanpa harus ada kompetisi. Toh ini semua demi kepentingan Golkar ke depan,” ungkap Demer Linggih.
Ia berpendapat jika dalam Munas Golkar bisa terjadi Musyawarah mufakat, untuk memilih ketua umum maka konsentrasi selanjutnya bisa dilakukan untuk konsolidasi partai yang lebih baik.

Ia juga melihat kondisi saat ini Golkar sedang berada dalam kondisi puncak. Sinyal dari Presiden Joko Widodo yang menyebut Airlangga sebagai ketua top, bahkan dua kali dalam seminggu terakhir adalah bentuk dukungan secara langsung dari pemerintah.

Pertama Jokowi menyebut Airlangga sebagai ketua yang top di acara HUT Golkar pada Rabu (6/11/2019). Kedua Jokowi menyebutnya lagi di peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2019.

Dukungan dari tokoh-tokoh senior Partai Golkar juga bulat ke Airlangga Hartarto. Mulai dari politisi senior Golkar Akbar Tanjung, Agung Laksono, Abu Rizal Bakrie, hingga mantan Wapres Jusuf Kalla, juga mendukung terpilihnya kembali Airlangga Hartarto.

“Saya yakin, tanpa ada perpecahan dan tetap solid seperti sekarang, Golkar lima tahun mendatang akan melejit. Lihat saja, selama satu setengah tahun dipimpin Pak Airlangga, Golkar mampu nomor dua dalam perolehan kursi di DPR RI. Jika terus dijaga, lima tahun ke depan kita bisa nomor satu lagi,” tutur Demer Linggih.

Ia juga menyebut jika semua lapisan di Golkar kepentingannya hampir semuanya sudah terakomodasi dengan baik. “Kalau pun ada satu atau dua pihak yang kurang diakomodasi, saya kira itu wajar saja. Namun secara keseluruhan, kita melihat kondisi Golkar saat ini sedang bagus, baik di dalam atau di luar Golkar sendiri,” pungkas Demer Linggih.