Anies: Majukan Perfilman Indonesia, Buat Badan Pengembangan Film dan Produksi Sendiri

Dengan adanya badan pengembangan film itu negara bisa investasi di alat-alat setara, dengan alat-alat yang ada di Bangkok. Kita perlu membuat studio alam yang besar yang bisa mengundang produksi dunia, kita ingin mixing film itu tidak harus dilakukan di Bangkok, kita yang melakukannya di Indonesia.#kbanews.

Anies: Majukan Perfilman Indonesia, Buat Badan Pengembangan Film dan Produksi Sendiri
image

Dengan adanya badan pengembangan film itu negara bisa investasi di alat-alat setara, dengan alat-alat yang ada di Bangkok. Kita perlu membuat studio alam yang besar yang bisa mengundang produksi dunia, kita ingin mixing film itu tidak harus dilakukan di Bangkok, kita yang melakukannya di Indonesia.#kbanews.

JAKARTA | KBA – Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan menceritakan sewaktu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang membuat badan pengembangan film Indonesia, karena dia ingin perfilman di Indonesia itu lebih maju.

“Misalnya gini waktu itu saya di Kementerian membuat badan pengembangan film Indonesia, karena kami ingin film itu maju dan kemudian waktu itu saya membuat badannya, badan pengembangan film, dan badan itu maksudnya kita ingin nanti alokasikan sumber daya,” kata Anies di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Kamis, 24 Agustus 2023.

BACA JUGA :

Dengan adanya badan pengembangan film, lanjut Anies, negara bisa investasi di alat-alat setara dengan alat-alat yang ada di Bangkok.

“Baik dengan adanya badan itu negara bisa investasi di alat-alat setara, dengan alat-alat yang ada di Bangkok. Sehingga mereka tidak perlu pergi ke sana, bisa di sini itu enggak bisa diselenggarakan oleh swasta, karena biayanya besar,” tuturnya.

“Tapi itu membuat badan itu bukan bukan inisiatif saya, bukan, saya ngobrol dengan teman-teman perfilman. Kita perlu membuat studio alam yang besar yang bisa mengundang produksi dunia, kita ingin mixing film itu tidak harus dilakukan di Bangkok, kita yang melakukannya di Indonesia. Oke tapi kita enggak punya alatnya semua,” tambahnya.

Sehingga mereka, lanjut Anies, tidak perlu pergi ke sana. Perfilman, tapi dibuat bukan keinginan dia yang saat itu menjabat Mendikbud.

“Kami berpandangan di bidang kebudayaan ini jangan berpretensi, seperti negara tahu apa yang dibutuhkan, dengarkan, tanyakan apa yang dibutuhkan,” imbuhnya.

Kedua jangan sekali lagi, jangan pandang return-nya itu dalam bentuk pendapatan rupiah, bukan. Dalam jangka panjang itu, bisa terjadi, tapi dalam jangka pendek jangan harap.

“Tapi ini adalah kegiatan memajukan kebudayaan, memberikan ruang berkarya bagi para budayawan, yang mereka nanti akan memantik kreativitas seluruh bangsa, itu efeknya besar sekali,” tutupnya. (kba).