7 Film Kartun Anak Jadul yang Ternyata Tak Ditujukan Buat Anak-Anak

Kini, makin banyak anak generasi 90-an yang sudah menyadari kalau sebagian film kartun yang menemani masa kecil mereka bukanlah tontonan untuk anak-anak.

7 Film Kartun Anak Jadul yang Ternyata Tak Ditujukan Buat Anak-Anak anime Sailor Moon. © dok. TV Asahi/Sailor Moon

Merdeka.com - Menonton serial animasi di hari Minggu merupakan salah satu memori masa kecil paling membekas bagi anak-anak tahun 90-an. Kala itu, serial animasi yang berasal dari Jepang maupun barat masih sering disebut "film kartun".

Kini, makin banyak anak generasi 90-an yang sudah menyadari kalau sebagian film kartun yang menemani masa kecil mereka bukanlah tontonan untuk anak-anak. Ada yang ditujukan untuk remaja atau bahkan penonton usia 17 tahun ke atas.

taboola mid article

Berikut ini beberapa film kartun jadul untuk dewasa yang sempat tayang sebagai hiburan anak di stasiun televisi nasional. Mulai dari Sailor Moon sampai Looney Tunes.

2 dari 7 halaman

1. Sailor Moon

anime sailor moon

serial anime 90-an, Sailor Moon © dok. TV Asahi/Sailor Moon

Sailor Moon adalah film kartun atau anime yang tayang di stasiun televisi Tanah Air pada tahun 90-an. Anime ini diangkat dari seri manga Pretty Guardian Sailor Moon karya Naoko Takeuchi.

Manga dan anime Sailor Moon dikategorikan dalam kelompok shoujo. Berarti, judul ini ditujukan untuk remaja perempuan.

anime sailor moon

Zoisite dan Kunsite di anime Sailor Moon © dok. TV Asahi/Sailor Moon

Sailor Moon menyelipkan unsur LGBT yang mungkin masih sulit dijelaskan kepada anak. Homoseksualitas tercermin dari karakter antagonis Kunzite dan Zoisite.

anime sailor moon

Setsuna Meio (Sailor Neptunus) dan Haruka Tenno (Sailor Uranus) di anime Sailor Moon © dok. TV Asahi/Sailor Moon

Sementara itu, ada juga karakter Sailor Uranus yang kerap berpenampilan seperti lelaki dan memiliki hubungan ambigu dengan Sailor Neptunus.

3 dari 7 halaman

2. Candy-Candy

anime candy candy

anime Candy-Candy © dok. Toei Animation/Candy-Candy

Candy-Candy adalah serial anime yang tayang untuk pertama kalinya di akhir tahun 70-an. Anime ini tayang di Indonesia pada awal tahun 90-an.

Candy-Candy diangkat dari manga karya Ryoko Ikeda. Judul ini juga termasuk shoujo manga yang ditujukan untuk remaja perempuan.

Anime ini berlatar Perang Dunia. Karakter Candy melewati drama percintaan, bullying, dan kesulitan demi kesulitan yang mungkin terlalu berat untuk dimengerti anak SD.

4 dari 7 halaman

3. Crayon Shin-chan

anime crayon shin chan

Nohara Shinnosuke atau Shin-chan di anime Crayon Shin-chan © dok. TV Asahi/Crayon Shin-Chan

Anime Crayon Shin-chan yang dulu tayang setiap hari Minggu diangkat dari seri manga karya Yoshito Usui. Manga-nya sendiri diterbitkan di Indonesia untuk pembaca usia remaja.

Meskipun menghilangkan adegan seksual dan kematian yang ada di manga, anime Crayon Shin-chan tetap terlalu dewasa untuk anak-anak.

anime crayon shin chan

anime Crayon Shin-chan © dok. TV Asahi/Crayon Shin-Chan

Anime ini cukup sering menampilkan kekerasan fisik oleh orangtua, guyonan-guyonan bernuansa seksual, dan kenakalan anak yang tak wajar.

5 dari 7 halaman

4. Detective Conan

anime detective conan

anime Detective Conan © dok. Nippon Television Network/Detective Conan

Meitantei Conan atau Detective Conan adalah seri anime yang diangkat dari manga karya Aoyama Gosho. Ceritanya tentang petualangan detektif cilik, Conan Edogawa dalam memecahkan berbagai kasus pembunuhan.

anime detective conan

anime Detective Conan © dok. Nippon Television Network/Detective Conan

Detective Conan dikelompokkan ke genre shounen dan ditujukan untuk remaja pria. Pasalnya, judul ini mengangkat kasus-kasus pembunuhan dengan penggambaran yang cukup eksplisit.

Selain itu, analisis yang dikemukakan oleh Conan juga terlalu rumit untuk dipahami anak-anak.

6 dari 7 halaman

5. The Ren & Stimpy Show

animasi the ren amp stimpy show

animasi The Ren & Stimpy Show © dok. Nickelodeon/The Ren & Stimpy Show

The Ren & Stimpy Show adalah seri animasi klasik dari Amerika Serikat yang tayang pada tahun 90-an. Film kartun ini awalnya ditayangkan di Nickelodeon dan kemudian tayang di negara-negara lain.

Petualangan Ren dan Stimpy di film kartun ini kerap menampilkan kekerasan fisik yang komikal, tapi juga tak wajar. Humornya pun jauh lebih dewasa daripada SpongeBob Squarepants yang bagi sebagian orangtua tak cocok untuk anak.

animasi the ren amp stimpy show

animasi The Ren & Stimpy Show © dok. Nickelodeon/The Ren & Stimpy Show

Tema-tema dewasa yang kerap disuguhkan juga membuat film kartun ini lebih cocok ditonton anak usia belasan. Anak-anak di bawah usia 11 tahun sebaiknya didampingi orangtua saat menonton animasi ini.

7 dari 7 halaman

6. Looney Tunes

animasi looney tunes

animasi Looney Tunes © dok. Warner Bros/Looney Tunes

Looney Tunes adalah salah satu animasi klasik dan legendaris kepunyaan Warner Bros. Judul ini menampilkan karakter-karakter ikonis seperti Bugs Bunny, Daffy Duck, dan Tweety.

Looney Tunes juga sempat ditayangkan di stasiun televisi swasta Indonesia. Film kartun ini ditayangkan sebagai program hiburan untuk anak-anak usia SD.

animasi looney tunes

Elmer Fudd dan Bugs Bunny di animasi Looney Tunes © dok. Warner Bros/Looney Tunes

Menurut pakar animasi dan putra sutradara Looney Tunes, Robert McKimson Jr., Looney Tunes sebenarnya ditujukan untuk penonton dewasa. Pasalnya, komedi yang disuguhkan bernuansa slapstick. Adegan-adegannya diwarnai kecelakaan dan kekerasan fisik yang berlebihan.

"Kartun-kartun Warner ditujukan secara khusus untuk orang dewasa, tidak pernah ditujukan untuk anak-anak," kata McKimson kepada Chicago Tribune. [tsr]

Baca juga:
Vidio-Arimoa Kerja Sama Hadirkan Koleksi Animasi Terlengkap untuk Anak-Anak
Tayang Hari Ini, Intip 10 Deretan Fakta Film Suzume no Tojimari