4 Rekomendasi Karya Gina S Noer yang Wajib Ditonton, Satu Di Antaranya Pernah Diboikot dan Menuai Kontroversi

Apa saja sih karya Gina yang pernah diboikot oleh masyarakat Indonesia?

4 Rekomendasi Karya Gina S Noer yang Wajib Ditonton, Satu Di Antaranya Pernah Diboikot dan Menuai Kontroversi

Kapanlagi.com - Ditulis oleh Ashyla Faiq Al furqaan

Gina S Noer, seorang sutradara dan penulis skenario yang telah menorehkan namanya di industri film Indonesia. Karya-karyanya telah mendapatkan apresiasi tinggi dari kritikus film Indonesia.

Wanita yang lahir pada tahun 1985 ini, pernah dinominasikan dalam 5 kategori yang berbeda, termasuk Penulis Skenario Asli Terbaik, Penulis Skenario Adaptasi Terbaik, Sutradara Terbaik, dan Film Terbaik. Prestasi tersebut telah menjadikan namanya sangat terkenal di dunia perfilman.

Namun, di antara segala keberhasilannya, terdapat karya yang menuai kontroversi dan menarik perhatiaan publik. Penasaran dengan karya-karya yang pernah Gina kerjakan? Yuk simak penjelasannya di bawah!

•

1. Posesif (2017)

image

Film yang diproduksi oleh Palari Film dan ditulis oleh Gina S. Noer telah berhasil menerima berbagai penghargaan dan nominasi. Dengan tema kekerasan dalam hubungan, Gina berani mengangkat isu yang masih dianggap tabu di Indonesia.

Ternyata, Gina melakukan penelitian selama enam bulan untuk menggali topik yang diangkat dalam film POSESIF. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kekerasan dalam hubungan sering kali dimulai dari hubungan kencan dan paling sering terjadi pada wanita berusia 13-24 tahun. 

Diperankan oleh aktor terkenal seperti Putri Marino dan Adipati Dolken, POSESIF mengisahkan tentang seorang remaja piatu bernama Lala yang tinggal bersama ayahnya. Ketika Lala bertemu dengan Yudhis, seorang siswa yang baru saja pindah, hidup Lala yang awalnya indah berubah seketika menjadi gelap dan rumit.

2. Keluarga Cemara (2019)

image

Siapa yang tidak kenal dengan film ini? Kalau kamu cari film bertemakan keluarga yang penuh pesan moral dan juga kehangatan dalam sebuah keluarga. KELUARGA CEMARA bisa menjadi pilihan yang cocok. 

Film ini merupakan adaptasi dari serial televisi klasik yang tayang pada era 90-an. Film garapan dari Visinema Pictures ini berhasil menghadirkan cerita dari sudut pandang yang dapat membuat penonton terbawa emosional. 

Berceritakan tentang sebuah keluarga yang terdiri dari Abah (Ringgo), Emak (Nirina Zubir), dan anak-anaknya Euis (Zara), dan Ara (Widuri) yang hidup dengan harta yang sangat cukup. Situasi tersebut tiba-tiba berubah ketika adik ipar Abah diam-diam pinjam uang dengan jaminan rumah Abah. Seketika mereka dihadapkan hidup yang sulit dan tidak sama lagi. 

3. Dua Garis Biru (2019)

image

Film DUA GARIS BIRU sempat mengundang perhatian publik dengan tema yang kontroversial, namun sebenarnya film ini mengandung pesan moral yang positif. Ketika trailer film ini pertama kali dirilis, banyak masyarakat yang memberikan kritikan pedas, bahkan sempat ada petisi untuk memboikot film karya Gina. 

Membahas tentang pendidikan seks, suatu topik yang masih dianggap tabu di Indonesia, sehingga dianggap oleh sebagian masyarakat sebagai film yang dapat memberikan dampak negatif bagi generasi muda. 

Diperankan oleh aktor terkenal Angga Yunanda sebagai Bima dan Adhisty Zara sebagai Dara sukses membuat penonton terkesima. Bagaimana tidak, kedua sepasang kekasih yang sedang duduk di SMA yang memiliki latar belakang berbeda mengalami masalah besar yang dihadapi ketika masih remaja. Banyak sekali emosi dari akting aktor-aktor terkenal yang menghiasi jalan cerita tersebut sehingga tak heran jika mendapatkan nominasi membanggakan, seperti Golden Gate International Film Festival pada tahun 2020. 

 

4. Like & Share (2022)

image

Tidak berhenti di situ, Gina terus menciptakan karya-karya baru yang kontroversial. Pada tahun 2022, ia menyutradarai film berjudul LIKE & SHARE.

Film ini tidak hanya mengangkat tema trauma dan cara menghadapi kekerasan seksual, tetapi juga membahas isu kecanduan pornografi, revenge porno, dan pemerkosaan. Karya ini membawa udara segar bagi industri perfilman Indonesia.

Aurora Ribero memerankan karakter Lisa, sementara Arawinda Kirana memerankan karakter Sarah. Kedua karakter ini adalah teman sekaligus sahabat di sekolah. Persahabatan mereka mulai renggang ketika Lisa terjerat dalam kecanduan video porno, sedangkan Sarah memiliki pacar yang terlibat dalam penyebaran revenge porno dan perilaku abusive.

Jangan lupa cek berita lainnya ya!