4 Rekomendasi Film Dokumenter Indonesia, Gak Kalah Cakep dari Ice Cold: Murder, Coffe and Jessica Wongso

Film yang diangkat dari kisah nyata pembunuhan Wayan Mirna Salihin oleh sahabatnyi, Jessica Kumala Wongso, itu kembali memicu berbagai spekulasi dari warganet.

4 Rekomendasi Film Dokumenter Indonesia, Gak Kalah Cakep dari Ice Cold: Murder, Coffe and Jessica Wongso
4 Rekomendasi Film Dokumenter Indonesia, Gak Kalah Cakep dari Ice Cold: Murder, Coffe and Jessica Wongso

--

HARIAN DISWAY – Film dokumenter garapan sutradara Rob Sixmith, Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso, sukses mencuri perhatian masyarakat Indonesia. Film yang diangkat dari kisah nyata pembunuhan Wayan Mirna Salihin oleh sahabatnyi, Jessica Kumala Wongso, itu kembali memicu berbagai spekulasi dari warganet.

Berikut beberapa rekomendasi film dokumenter Indonesia yang gak kalah menarik dari film Ice Cold: Murder, Coffe and Jessica Wongso.

BACA JUGA:Super Viral, Ini 5 Kontroversi Film Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso yang Kembali Angkat Kasus Kopi Sianida

BACA JUGA:Viral! Surat Jessica Wongso Bantah Diperas Otto Hasibuan, Ini Pernyataannya

1. Banda: The Dark Forgotten Trail

Film dokumenter ini mengisahkan masa kejayaan dan masa kelam Pulau Banda di masa lampau. Film karya sutradara Dimas Jay ini menggandeng aktor Reza Rahardian dan Ario Bayu sebagai narator.

Film ini menceritakan kejayaan buah pala sebagai rempah berharga yang setara dengan emas di pasar Eropa. Buah itu juga menyebabkan pertikaian antara negara-negara Eropa hingga terjadi perbudakan dan pembantain massal di Pulau Banda. Bahkan, dalam catatan sejarah, Pulau Run di tengah Laut Banda pernah ditawar Belanda untuk ditukarkan dengan Manhattan di Amerika Serikat.

BACA JUGA:Benarkah Jessica Wongso Sudah ke Olivier 3 Hari Sebelum Mirna Salihin Tewas? Otto Hasibuan: Fitnah!

BACA JUGA:Kasus Jessica Wongso: Pernah Disebut Jaksa Ganteng, Shandy Handika Dihujat Netizen Gara-Gara Video Ini

Film yang rilis pada 2017 itu juga menjelaskan kemunculan identitas multikultural yang memantik semangat nasionalisme bangsa Indonesia hingga menjadi warisan sejarah dunia.

Bagi kamu yang tertarik dengan film sejarah, film ini sangat recommended untuk ditonton.

2. Bali, Hope in Paradise

Berkisah tentang Asriana Kebon, wanita muda blesteran Bali-Australia yang berjuang membantu para janda dan anak-anak korban bom Bali. Disutradarai Jane Walters, film tersebut berhasil meraih penghargaan sebagai fim dokumenter internasional terbaik pada Fetival Film Independent Internatioanl New York.

BACA JUGA:Apakah Jessica Wongso Bisa Mengajukan Peninjauan Kembali (PK) untuk Kasus Kopi Sianida? Ini Kata Kejaksaan

BACA JUGA:Jessica Wongso Punya 14 Catatan Kriminal di Australia, Apakah Dia Psikopat?

Dalam film tersebut diceritakan Asriana Kebon, atau yang akrab disapa Sri, merasa terpanggil untuk membantu para janda korban bom Bali. Dengan semangat yang tinggi, dia menemani empat janda korban bom Bali. Yaitu, Wayan Rastini, Wayan Rasni, Ratniti Asih, dan Ni Made Kitik. Hingga akhirnya Sri berhasil mendapat bantuan dari sejumlah donator dari Australia dan membuat pusat latihan rias pengantin bagi para janda tersebut sehingga menjadi mandiri.

Film ini juga menecritakan perjuangan Sri dalam menyatukan Sarah dan Sabdar, anak-anak dari pasangan Ebrahim Sammaki pria asal Iran yang ditahan Imigrasi Australia sebagai pengungsi dan seorang wanita Indonesia yang terluka berat dalam peristiwa peledakan bom tersebut yang akhirnya tewas. Mengundang haru dan empati penonton, film ini cocok bagi kalian pencinta genre drama.

3. The Act of Killing

The Act of Killing merupakan film Indonesia yang bercerita tentang pembunahan massal di Indonesia yang terjadi sekitar tahun 1965-1966. Film ini menuai respons negatif dari pemerintah Indonesia kerena dinilai menyesatkan dalam menggambarkan negara. Namun, film tersebut tetap meraih beberapa penghargaan di festival film pada 2013.

BACA JUGA:Kasus Jessica Wongso: Ahli Forensik Djaja Surya Atmadja Yakin yang Bunuh Mirna Salihin Bukan Sianida

BACA JUGA:Jessica Wongso Belum Nonton Film Dokumenter Ice Cold, Pengacara: Nggak Punya Netflix!

The Act of Killing  mengisahkan Anwar Congo dan Adi Zulkardy, mantan preman yang ditugaskan untuk mengeksekusi para anggota PKI dan tertuduh simpatisan, terutama orang-orang Tionghoa, di gedung biokop tempat kerjanya.

Karya sutradara Joshua Oppenheimer tersebut merupakan kerja sama antara Inggris, Denmark, dan Norwegia dalam proyek bernama Dowcest di Universitas Westminter, London. Meski banyak mengundang kontroversi, film ini layak untuk ditonton bagi kamu yang suka film bergenre sejarah.

4. Pulau Plastik

Film ini menceritakan seorang ahli biologi, musisi, dan seorang pengacara yang bekerja sama untuk memerangi masalah plastik di Indonesia. Film dokumneter Netflix karya sutradara Rahung Nasution dan Dandhy Dwi Laksono ini rilis pada 22 April 2021.

BACA JUGA:Jessica Wongso Ogah Minta Grasi ke Presiden, Alasannya Bikin Otto Hasibuan Menangis

BACA JUGA:Heboh! Otto Hasibuan Ungkap Jessica Wongso Pernah Dihipnotis di Polda Metro Jaya, Hasilnya Disembunyikan

“Tolak Plastik Sekali Pakai” merupakan kampanye yang digaungkan dalam film ini. Film ini juga mengedukasi masyarakat bagaimana bisa berhenti menggunakan plastik. Ada banyak fakta dan banyak pelajaran yang ditampilkan dalam bentuk eksperimen sampah plastik.

Pulau Plastik merupakan salah satu film dokumenter yang berusaha memberikan edukasi masyarakat tentang isu lingkungan serta membangun kesadaran terhadap pentingnya melindungi planet kita dari kerusakan lingkungan, terutama pencemaran plastik.

Nah, itulah beberapa film dokumenter Indonesia yang gak kalah menarik dari Ice Cold: Murder, Coffe and Jessica Wongso. Menurut kalian, mana nih yang paling manarik untuk ditonton? (*)

Sumber: berbagai sumber