Walhi NTT: Wacana Tarif ke TNK Selangit, Komodo Akan Hanya Jadi Dongeng

BREAKINGNEWS.CO.ID - Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Nusa Tenggara Timur ( NTT), Umbu Wulang turut menyoroti wacana Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat soal tarif masuk Taman Nasional Komodo (TNK) sebesar 500 dollar AS.

Walhi NTT: Wacana Tarif ke TNK Selangit, Komodo Akan Hanya Jadi Dongeng

BREAKINGNEWS.CO.ID - Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Nusa Tenggara Timur ( NTT), Umbu Wulang turut menyoroti wacana Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat soal tarif masuk Taman Nasional Komodo (TNK) sebesar 500 dollar AS.

Menurut Umbu, tarif yang dikenakan tersebut sebetulnya ditujukan kepada turis mancanegara. Akan tetapi tarif tersebut bisa berlaku apabila turis yang datang merupakan orang yang dengan ekonomi menengah ke atas. 

"Soal harga itu sebenarnya masih diperdebatkan ya. Tapi yang terpenting itu adalah seberapa banyak sih orang NTT yang sudah pernah melihat komodo. Jika harga terlalu "selangit", cerita komodo itu ya hanya sebatas cerita saja, semacam dongeng saja. Karena yang bisa melihat komodo hanya orang-orang yang berada," kata Umbu kepada breakingnews.co.id saat ditemui di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (20/2/2019).

Atas dasar itulah, Umbu meminta kepada pemerintah setempat supaya meninjau ulang kebijakan tersebut. Menurutnya, selama ini tarif untuk masuk ke TNK tidak terlalu mahal. "Selama ini kan harganya tidak mahal-mahal banget ya. Cuma nyebrang naik perahu, kita sudah bisa sampai di lokasi," terangnya.

Sebelumnya, Viktor Laiskodat beralasan naiknya tarif untuk masuk ke kawasan TNK tersebut bukan hanya sekedar untuk melihat komodo itu sendiri. Menurutnya, banyak keindahan alam yang dapat dinikmati oleh wisatawan dengan hanya sekali melakukan pembayaran tarif.

"Di sana Anda bisa menikmati keindahan Pulau Padar, Pink Beach, Pulau Kelelawar dan berbagai atraksi luar biasa yang ada di sana. Orang stress karena hutang saja, masuk ke Labuan Bajo stresnya bisa turun hingga 50 persen," katanya, Selasa (11/12/2018).

Selain itu, Viktor mengaku heran terkait dengan kebijakannya tersebut. Dirinya pun membandingkan dengan harga tarif untuk memasuki ke destinasu wisata lainnya yang hanya melihat gajah, namun harus membayar sebanyak 250 dollar AS. Tak hanya itu, di destinasi wisata yang dimaksud Viktor yakni Butan mengharuskan kepada pengunjung untuk melakukan kunjungan selama 10 hari dengan total biaya menjadi 2.500 dollar AS.

Untuk itu, dirinya tidak ingin wisatawan yang ingin melihat binatang langka tersebut dengan tarif yang lebih murah dari destinasi wisata lainnya yang ada di NTT.