Tingginya Tarif TNK Bisa Turunkan Minat Pengunjung

BREAKINGNEWS.CO.ID - Wacana Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat yang akan menaikkan tarif wisatawan masuk ke Taman Nasional Komodo (TNK) di Kabupaten Manggarai Barat, NTT dikhawatirkan akan berdampak pada turunnya minat pengunjung ke destinasi wisata tersebut. Hal itu juga dibenarkan oleh Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) NTT, Umbu Wulang. Menurutnya, tak hanya…

Tingginya Tarif TNK Bisa Turunkan Minat Pengunjung

BREAKINGNEWS.CO.ID - Wacana Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat yang akan menaikkan tarif wisatawan masuk ke Taman Nasional Komodo (TNK) di Kabupaten Manggarai Barat, NTT dikhawatirkan akan berdampak pada turunnya minat pengunjung ke destinasi wisata tersebut. Hal itu juga dibenarkan oleh Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) NTT, Umbu Wulang. Menurutnya, tak hanya mengancam minat pengunjung, secara tidak langsung hal itu juga akan berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar.

"Ya pasti. selain turunnya minat masyarakat, tentunya dengan adanya kebijakan untuk menaikkan tarif masuk ke TNK secara tidak langsung akan berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar. Tapi yang jelas orang kesana pasti orang dengan tingkat ekonomi yang baik," kata Umbu kepada breakingnews.co.id saat ditemui di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (20/2/2019).

"Kedua, jika ada penilitian seperti ada mahasiwa yang akan melakukan penelitian ke TNK pastinya akan mikir-mikir kembali dengan tarif yang dikenakan sebesar itu. Artinya, riset yang akan dilakukan pada TNK tersebut juga otomatis menurun. Karena orang-orang tidak sanggup membayar mahal untuk masuk ke TNK," ujarnya.

Selain itu, perekonomian masyarakat yang berada di sekitar TNK itu, kata Umbu, juga banyak digantungkan dengan adanya pengunjung ke destinasi wisata tersebut. Orang yang datang kesana, lanjut Umbu, adalah orang-orang yang berasal dari kalangan menengah ke atas. "Karena yang membeli produk-produk masyarakat di sana adalah pengunjung dengan ekonomi kelas menengah yang selama ini mau membeli produk-produk masyarakat tersebut," tegasnya.

Sebelumnya, Viktor Laiskodat beralasan naiknya tarif untuk masuk ke kawasan TNK tersebut bukan hanya sekedar untuk melihat komodo itu sendiri. Menurutnya, banyak keindahan alam yang dapat dinikmati oleh wisatawan dengan hanya sekali melakukan pembayaran tarif.

"Di sana Anda bisa menikmati keindahan Pulau Padar, Pink Beach, Pulau Kelelawar dan berbagai atraksi luar biasa yang ada di sana. Orang stress karena hutang saja, masuk ke Labuan Bajo stresnya bisa turun hingga 50 persen," katanya, Selasa (11/12/2018).

Viktor membandingkan dengan tarif untuk memasuki ke destinasi wisata lainnya yang hanya melihat gajah, namun harus membayar sebanyak 250 dollar AS. Tak hanya itu, di destinasi wisata yang dimaksud Viktor yakni Butan mengharuskan kepada pengunjung untuk melakukan kunjungan selama 10 hari dengan total biaya menjadi 2.500 dollar AS.

Untuk itu, dirinya tidak ingin wisatawan yang ingin melihat binatang langka tersebut dengan tarif yang lebih murah dari destinasi wisata lainnya yang ada di NTT.