Siapa Yang Chil Seong, Sampai Pemkab Garut Tertarik Bikin Film Tanah Air Kedua

ang Chil Seong merupakan orang Korea Selatan yang turut berjuang di Garut untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia (1945-1949). Karena perjuangannya itu, Pemkab Garut i ...

Siapa Yang Chil Seong, Sampai Pemkab Garut Tertarik Bikin Film Tanah Air Kedua

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemkab Garut tengah menggodok rencana film Tanah Air Kedua. Film bergenre sejarah ini akan mengangkat kisah Yang Chil Seong. 

Bagi warga Garut, Yang Chil Seong merupakan pahlawan. Dari namanya pasti Anda sudah dapat menebak dari mana ia berasal. 

Advertisement

Ya, Yang Chil Seong merupakan orang Korea Selatan yang turut berjuang di Garut untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia (1945-1949). Karena perjuangannya itu, Pemkab Garut ingin mengenalkannya lewat film. 

Sebenarnya siapa sih Yang Chil Seong itu? 

Yang Chil Seong seorang pemuda asal Korea Selatan yang dibawa oleh pasukan Jepang ke Indonesia. Ia tiba di Tanjung Priok pada tahun 1942, saat itu usianya 23 tahun. 

Yang Chil Seong merupakan tentara bantuan Jepang yang disebut Gun Sok yang bertugas menjaga tawanan perang. Sebagai Gun Sok, ia juga punya nama Jepang, yaitu Shichisei Yanagawa.

Setelah Jepang menyerah pada sekutu dan dinyatakan kalah berperang pada tahun 1945, Chil Seong tak bisa kembali ke kampung halamannya. Dikutip dari artikel karya Sabila Dwi Yusrina, dari Akademi Bahasa Asing Nasional Jakarta tahun 2020, dengan judul Profile Yang Chil Seong: Pahlawan Kemerdekaan Indonesia Asal Korea Selatan, Chil Seong kemudian ikut rombongan tentara dan penjaga tawanan Jepang yang dipimpin oleh Masahiro Aoki. 

Sekitar tahun 1946, mereka terlibat peperangan dengan regu pasukan di Garut bernama Pasukan Pangeran Papak yang dipimpin oleh Mayor SM Kosasih. Namun mereka kalah dalam peperangan itu. 

Masahori Aoki beserta anak buahnya, termasuk Chil Seong dibawa ke Wanaraja, Garut dan ditahan di sana. Selama menjadi tahanan, mereka selalu diperlakukan baik. Bahkan Mayor Kosasih dan Letnan R Djoeana Sasmita mencegah saat mereka hendak melakukan harakiri (bunuh diri untuk menjaga kehormatan).

Chil-Seong-b.jpg(FOTO: detik/ istimewa)

Karena kebaikan para pemimpin itu, Aoki dan anak buahnya menyatakan ingin menjadi bagian dari Pasukan Pangeran Papak untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

Pasukan Aoki, kemudian menyatakan untuk masuk Islam dan mengganti nama menjadi nama pribumi, Chil Seong mengganti namanya menjadi Komarudin. Ia pun menikah dengan perempuan asal Wanaraja. 

Komarudin kemudian dipercaya untuk memimpin pasukan Kelompok Putih dengan tugas sebagai penyergapan. Salah satu aksi heroik Kelompok Putih yang dipimpin Komarudin saat melakukan penghancuran jembatan yang menghubungkan Wanaraja-Garut pada tahun 1947, sehingga Belanda gagal masuk ke wilayah Wanaraja.

Sayang, pada tahun 1949 Komarudin dan kawan-kawannya tertanggkap lalu dieksekusi mati oleh pasukan Belanda. Dikutip dari kompas, Sejarawan Jepang, Aiko Kurusawa, yang mengajar di Universitas Indonesia (UI) mengungkapkan bahwa penangkapan Komarudin karena pengkhianatan yang dilakukan oleh istri seorang prajurit Indonesia. Karena iming-iming imbalan 1.000 gulden, ia membocorkan keberadaan Kelompok Putih pada pihak Belanda. 

Jenazah Komarudin dan pasukannya mereka kemudian dibawa ke masjid untuk disalatkan serta dimakamkan di pemakaman Muslim Pasir Pogor. 

Barulah pada tahun 1957, jenazah mereka dipindah ke Taman Makam Pahlawan Tenjolaya, Garut, Jabar. Hingga kini, makam Chil Seong atau Komarudin kerap dikunjungi keluarganya dari Korea Selatan.

Chil-Seong-c.jpg(FOTO: kompas/ tribun)

Sebelumnya Pemerintah Korea Selatan sudah mengganti batu nisan Chil Seong, dan dilakukan upacara pemakaman militer ala Korea Selatan. 

Pemerintah Korea Selatan mengetahui salah satu warganya ada di Indonesia karena laporan dari kelompok sipil Korsel. 

Setelah dilalukan investigasi mendalam, mereka yakin bahwa Yang Chil Seong merupakan warga Korea Selatan yang menjadi Gun Sok atau tentara bantuan Jepang namun tak bisa kembali ke negaranya. 

Berkat kisah heroik Yang Chil Seong atau Komarudin dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia, Rudi Gunawan Bupati Garut berniat mengangkat kisahnya melalui film sejarah. 

Rudi mengatakan sudah membicarakan project film ini dengan Duta Besar Korea Selatan, Lee Sang Deok. Nanti film Tanah Air Kedua akan digarap oleh event organizer internasional.

Santer beredar kabar pada film Tanah Air Kedua akan dibintangi aktor Korea Selatan Kim Bum yang akan memerankan karakter Yang Chil Seong. Sedangkan pemeran utama perempuan akan dimainkan oleh Maudy Ayunda. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.