Siap Rilis 'KETIKA BERHENTI DI SINI', Umay Shahab dan Prilly Latuconsina Jadikan Kritik Bahan Evaluasi

Sukses dengan KUKIRA KAU RUMAH yang mendapatkan dua juta penonton selama perilisannya di bioskop, Umay Shahab siap hadir dengan film kedua berjudul KETIKA BERHENTI DI SINI.

Siap Rilis 'KETIKA BERHENTI DI SINI', Umay Shahab dan Prilly Latuconsina Jadikan Kritik Bahan Evaluasi

Kapanlagi.com - Sukses dengan KUKIRA KAU RUMAH yang mendapatkan dua juta penonton selama perilisannya di bioskop, Umay Shahab siap hadir dengan film kedua berjudul KETIKA BERHENTI DI SINI. Meski masih bergenre drama dibintangi aktor aktris papan atas, namun ada sesuatu menarik yang coba diberikan kepada penonton.

Kali ini Umay membahas tentang teknologi augmented reality. Di mana manusia bisa berinteraksi dengan sosok tiga dimensi dalam waktu nyata.

"Film ini membahas augmented reality. Kita riset hampir satu setengah tahun untuk tahu apa itu augmented reality karena ceritanya ke sana. Tentang bagaimana bila suatu hari nanti kita bisa berkomunikasi dengan orang yang udah nggak ada di hidup kita lewat teknologi," kata Umay ditemui di Metropole XXI, kawasan Cikini, Jakarta Selatan, Rabu (28/6/2023).

•

1. Mengajak Rayakan Kehilangan

Pembahasan teknologi augmented reality di film ini KETIKA BERHENTI DI SINI dibungkus dalam sajian drama bertema kehilangan. Lewat tema tersebut, Umay Shahab ingin mengajak masyarakat untuk merayakan sebuah hilang.

"Kadang rasa kehilangan konotasinya negatif. Di film ini kita ajak penonton merayakan kehilangan karena yang patut dirayakan nggak cuma kebahagiaan, kehilangan pun. Karena kalau saat ini happy, nanti bisa hilang. Kenapa eksplorasi kehilangan, supaya kita sadar dari kehilangan bisa mengalami pertemuan yang baru," tutur Umay.

2. Kritik Dijadikan Bahan Evaluasi

Prilly Latuconsina terlibat di film KETIKA BERHENTI DI SINI sebagai pemain serta eksekutif produser. Ia melihat bila film ini jauh lebih baik dari karya pertamanya bersama Umay Shahab.

"Di saat kita berkarya dan nerima kritikan, kita seneng karena bisa jadi bahan evaluasi. Di film kedua ini bahan evaluasi itu kita pakai untuk segi produksi, marketing, skrip, semua kita evaluasi bareng. Di sini Umay pun lebih perfeksionis dan matang dari segi persiapan, pengambilan gambar juga post pro. Mungkin karena kita lebih banyak waktu," papar Prilly ditemui pada kesempatan yang sama.