Ingat SimpleMan? Ini Fakta Sebenarnya Tentang KKN di Desa Penari Dan Alasan Menyembunyikan Identitas

Penggemar cerita horor pasti sudah tak asing dengan sosok akun @SimpleM81378523 atau SimpleMan yang sukses dengan cerita KKN di Desa Penari.

Ingat SimpleMan? Ini Fakta Sebenarnya Tentang KKN di Desa Penari Dan Alasan Menyembunyikan Identitas
image

JawaPos.com - Penggemar cerita horor pasti sudah tak asing dengan sosok akun @SimpleM81378523 atau SimpleMan yang sukses dengan cerita KKN di Desa Penari dan Sewu Dino yang viral hingga akhirnya diangkat menjadi buku dan film. Film KKN Di Desa Penari sendiri diklaim menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa. Dalam akun Instagram @kknmovie, disebutkan bahwa film tersebut tembus hingga 10 juta lebih penonton.

Pada Selasa (11/7), akun YouTube Raditya Dika mengunggah video pertemuannya dengan sosok asli SimpleMan yang selama ini misterius. Dalam video yang berjudul 'Inilah Penulis Cerita Terlaris di Indonesia', sosok SimpleMan tampak masih teguh untuk menyembunyikan identitasnya. Radit melakukan bincang santainya dengan sosok SimpleMan yang membelakangi kamera.

Berbekal rasa penasaran sebagai sesama penulis, Radit menyampaikan keinginannya di awal video untuk mengulik lebih jauh proses dari seorang SimpleMan hingga saat ini bisa sukses dengan ceritanya. SimpleMan mengungkapkan bahwa dirinya menceritakan kisah tentang KKN di Desa Penari bukan dengan tujuan viral.

"Saya ceritakan awalnya ya Mas. Cerita KKN di Desa Penari itu sebenarnya nggak dibuat untuk viral. Itu saya buat sekadar untuk berbagi seperti cerita-cerita sebelumnya. Kesenangan seseorang untuk menulis dan berbagi cerita ke orang-orang yang suka dengan cerita horor," katanya dikutip dari tayangan YouTube Raditya Dika.

Baca Juga: Mengenal Gamophobia, Ketakutan Berlebih untuk Berkomitmen dan Menikah

Cerita tentang KKN di Desa Penari ini sebenarnya merupakan karya tulis SimpleMan yang kesekian. Ia menceritakan bahwa sebelumnya ia sudah gemar menulis di Facebook, namun karena bosan rehat selama 3 tahun. Kemudian ia beralih ke Instagram, tapi bukan untuk menulis. Di Instagram, SimpleMan seperti mendapat inspirasi karena melihat sebuah akun yang gemar mem-posting tangkapan layar cerita horor malam Jumat yang diangkat dari Twitter.

Saat Radit menanyakan soal genre cerita yang SimpleMan tulis di Facebook, SimpleMan menjawab masih horor tapi bedanya di Facebook itu 100 persen fiksi. Jadi benar-benar dibuat dari 0, fiksi banget tanpa ada contoh darimanapun. Jadi bener-bener dari kepala dituangkan untuk kenikmatan membagikan cerita-cerita itu.

SimpleMan mengungkapkan keunikan dalam menuliskan cerita horornya karena selalu diawali dengan pengalaman pribadinya. Selain di Facebook, ia sempat menulis di platform lain yaitu Kaskus dan Twitter. Di ketiga platform tersebut Ia membuat tulisan pertamanya selalu dengan tema tentang rumah angker temanku.

"Anehnya setiap memulai dengan karya itu, tulisan pengalaman sendiri, diikuti dengan banyak orang yang menyukai. Bukan bermaksud sombong ya Mas," ungkapnya yang disambut dengan anggukan Radit. "Tapi kemudian banyak orang yang mengikuti saya dari situ," tambahnya.

Baca Juga: Film Deadpool 3 Bocor! Scene, Lokasi Syuting, dan Kostum Tersebar di Media Sosial

Saat masih menulis di Facebook, SimpleMan menggunakan identitas aslinya untuk nama dan foto profil akun karena berkeinginan untuk menapaki karir sebagai penulis. Namun saat itu Ia merasa kesusahan untuk bisa tembus ke penerbit. Saat Ia memutuskan untuk akhirnya menulis di Twitter, Ia mulai membuat akun dengan nama yang tidak disengaja. "Saya pilih nama yang paling simple, karena sejujurnya saya sendiri nggak tau harus pilih nama apa," ujarnya.

Ketika ditanya perihal mengapa di Twitter tidak juga menggunakan nama dan foto profil asli, SimpleMan menjawab. "Mungkin karena saya makin berpikir bahwa identitas diri itu nggak perlu diungkap. Karena semakin kesini ada kekhawatiran pada diri sendiri, pada keluarga. Dan saya itu orang yang suka berpetualang dari kota ke kota. Saya juga sering pindah-pindah kos. Jadi saya ingin dikenal sebagai orang yang bukan siapa-siapa aja. Saya ingin orang cuma mengenal tulisan saya aja".

SimpleMan juga mengungkapkan ketakutannya akan popularitas seperti foto yang diedit jadi lebih buruk. Namun, ia menegaskan menyukai kenyamanan saat orang-orang tidak memandangnya sebagai siapa-siapa. "Saya suka duduk di cafe sendirian, menulis atau sekadar duduk tanpa diganggu. Karena saya punya kecenderungan khawatir atau ketakutan berlebihan saat berhubungan dengan orang yang banyak," tegasnya.