BNPB Diminta Petakan Wilayah yang Sering Alami Karhutla

BREAKINGNEWS.CO.ID- Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo mendorong Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan Kepolisian untuk berkoordinasi dalam melakukan pemetaan wilayah yang sering mengalami karhutla.

BNPB Diminta Petakan Wilayah yang Sering Alami Karhutla

BREAKINGNEWS.CO.ID- Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo mendorong Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan Kepolisian untuk berkoordinasi dalam melakukan pemetaan wilayah yang sering mengalami karhutla.

Hal tersebut dikatakan Bambang menyikapi data bahwa sekitar 25 persen zona musim di Indonesia diprediksi akan memasuki musim kemarau lebih awal. Untuk itu, perlu segera ada langkah antisipasi dampak musim kemarau. 

"Mempersiapkan peralatan dan strategi untuk mencegah terjadinya kebakaran dan upaya penanggulangan apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau tiba," ujar Bambang kepada wartawan di Jakarta, Jumat (8/3/2019). 

Selanjutnya Bambang mendorong Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk selalu berkoordinasi dengan Satgas Karhutla, BNPB, dan BPBD, apabila muncul titik api agar dapat segera ditangani. 

Bambang juga mendorong Kementerian Dalam Negeri melalui Pemerintah Daerah (Pemda) bersama BNPB melalui BPBD untuk melakukan pemetaan wilayah yang sering mengalami kekeringan saat musim kemarau tiba.

"Berkomitmen melakukan upaya-upaya antisipatif dalam mencegah terjadinya bencana kekeringan yang selalu terjadi di setiap tahunnya," katanya. 

Selain itu Bambang mendorong Pemda, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama BNPB untuk melakukan kajian dan inovasi dalam mencegah terjadinya kekeringan dengan memperhatikan letak geografis daerah, seperti membangun embung atau dam, mengatasi masalah pendangkalan waduk, dan memperbaiki sistem saluran air. 

"Sehingga masyarakat tidak mengalami bencana kekeringan saat musim kemarau tiba, serta mencari solusi dengan melakukan penelitian dan pengkajian untuk menjadikan air laut menjadi air tawar, agar dapat menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan kekeringan," katanya.

Sementara itu Bambang mendorong Kementerian Kesehatan bersama Dinas Kesehatan untuk melakukan persiapan obat-obatan dan alat kesehatan guna mengantisipasi penyakit-penyakit yang sering menyerang masyarakat saat musim kemarau, seperti infeksi saluran pernapasan atas, diare, dan tifus.

"Mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi peralihan musim yang diperkirakan terjadi lebih awal, dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan dan tidak melakukan penebangan pohon secara sembarangan ataupun pembukaan lahan baru dengan cara membakar lahan," tegasnya.