Blue Beetle Dinilai Bisa Bangkitkan Film Superhero Meski Plot Klise

Banyak kritikus puji Blue Beetle karena soroti budaya Latin dalam filmnya meski plot keseluruhan disebut klise.

Blue Beetle Dinilai Bisa Bangkitkan Film Superhero Meski Plot Klise
image
Jakarta, CNN Indonesia --

Blue Beetle merupakan film superhero terbaru DCEU yang mengisahkan karakter berlatar belakang latin melalui Jaime Rayes yang diperankan Xolo Mariduena.

Film superhero DCEU yang pertama tayang di era kepemimpinan James Gunn dan Peter Safran itu mengundang pujian dari penonton, meski kritikan tajam juga banyak ditemukan untuk Blue Beetle.

Blue Beetle mendapat skor cukup baik di laman agregator Rotten Tomatoes. Per Senin (21/8), karya terbaru sutradara Àngel Manuel Soto itu meraih skor tomatometer 76 persen dari 189 ulasan.

Sementara itu, skor audiens untuk Blue Beetle mencapai angka 92 persen dari lebih dari 1.000 rating pengguna.

Sebagian besar kritikus menilai Blue Beetle memberikan sebuah kesegaran bagi kisah superhero yang tengah gersang di industri film layar lebar.

[Gambas:Video CNN]

Para kritikus juga memandang budaya Latin dan kisah kehangatan keluarga Meksiko menjadi nilai lebih yang dapat ditawarkan dalam film superhero.

Rob Strauss dari San Francisco Chronicle serta David Fear dari Rolling Stone sama-sama melihat referensi kultural dalam Blue Beetle sebagai upaya yang cukup gemilang.

"Apa yang disajikan oleh sutradara Angel Manuel Soto dan penulis naskah Gareth Dunnet-Alcocer melalui perjalanan Reyes dalam menjadi pahlawan baik bukan hanya sekadar genre, melainkan juga budaya," tulis Fear dalam ulasannya di Rolling Stone.

"Rasa Latin dalam film ini terasa segar, dengan sentuhan pandangan politik yang menyegarkan dan pengambilan pandangan lucu terhadap konvensi-konvensi yang sudah terlalu akrab dalam genre ini," puji Rob Strauss dalam ulasan untuk San Francisco Chronicle.

Hal serupa juga diungkap Clarisse Loughrey dari Independent. Selain apresiasi terhadap pendekatan budaya Meksiko yang gemilang, Loughrey juga menyoroti sisi komedi dan komikal renyah di Blue Beetle yang ramah untuk semua kalangan usia.

"Blue Beetle menyajikan kisah luas dan menggemaskan melalui humor yang sesuai untuk anak-anak. Juga sangat tepat dalam penghormatan budaya Meksiko," tulis Loughrey dalam ulasannya di Independent.

Serupa, Jake Coyle melalui ulasannya di Associated Press juga menilik performa Blue Beetle yang beruntuk berkat sentuhan Hispanik sebagai tulang punggung ceritanya.

"Bahkan film superhero klise yang memiliki harapan rendah seperti ini saja bisa memikat berkat perspektif Hispanik yang hangat dan pemeran pendukung yang baik," tulis Coyle.

"Masih ada harapan besar untuk genre ini -- dengan segala kelebihan dan kekurangannya," sambungnya.

Sementara itu, Johnny Oleksinski dari New York Post hingga Katie Walsh dari Tribune News Service sama-sama melihat Blue Beetle sebagai penyegaran bagi DCEU yang tengah menghadapi masa sulit karena tren superhero fatigue dari penonton.

Oleksinski juga memberikan kredit khusus bagi pemeran utama Maridueña yang dianggap dapat memberikan napas tambahan bagi semesta film DC.

"Blue Beetle tiba pada saat DC sedang berjuang untuk bertahan setelah serangkaian kegagalan, serta membersihkan perusahaan dan memperbarui judul-judul komik terkenalnya untuk meluruskan arah mereka," tulis Oleksinski.

"Dengan semua perubahan tersebut, akan bijaksana untuk tetap mempertahankan Jaime Reyes dan Xolo Maridueña," sambungnya.

Lanjut ke sebelah...