Aniaya Pekerja, Ketua LN-PKRI Dilaporkan ke Polisi

BREAKINGNEWS.CO.ID - Main tampar orang sembarangan, Ketua Lembaga Nasional Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (LN-PKRI) Profesor. DR Irwannur Latubual, MM, MH, Ph.D dilaporkan ke Polres Jakarta Pusat.

Aniaya Pekerja, Ketua LN-PKRI Dilaporkan ke Polisi

BREAKINGNEWS.CO.ID - Main tampar orang sembarangan, Ketua Lembaga Nasional Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (LN-PKRI) Profesor. DR Irwannur Latubual, MM, MH, Ph.D dilaporkan ke Polres Jakarta Pusat. 

Irwannur, pria dengan deretan panjang gelar akademis ini dilaporkan oleh Deny Saleh, pekerja pada Asosiasi Pengelola CSR Republik Indonesia (APCRI) pada Kamis (2/5/2019) lalu ke Polres Jakarta Pusat.

Deny Saleh, korban pemukulan melapor akibat penamparan dan makian  yang dilakukan oleh Irwannur hingga menyebabkan memar pada bagian wajahnya pada Senin (29/4/2019) di kantor LN-PKRI yang juga kantor APCRI dilantai 12 Menara Era di kawasan Senen, Jakarta Pusat.

Pada Senin (6/6) Deny Saleh dimintai keterangan oleh penyidik Polres Jakarta Pusat sebagai saksi pelapor. Selain memeriksa Deny, penyidik juga mmeriksa dua saksilainnya yang menyaksikan pemukulan tersebut.

Ditemui usai diperiksa di Polres Jakarta Pusat, Deny mengaku hingga kini masih trauma menerima kekerasan tersebut. Dia pun tak menyangka Irwannur yang berpendidikan tinggi bisa melakukan perbuatan pidana tersebut.

“Benar tadi BAP setelah laporan saya diterima dan teregistrasi LP No.782/K/V/2019/RESTRO JAKPUS,” kata Deny Saleh

”Tapi sayangnya tercatat sebagai penganiayaan ringan dan atau penghinaan ringan,” tambah Deny.

Menurut Deny, pemukulan bermula dia dan terlapor awalnya sama-sama berjalan di dalam kantor. ”Saya menyapa dengan sopan akan tetapi Pak Irwannur menanyakan kenapa saya minta data dari anak buahnya, lalu marah-marah dan menampar saya,” ujar Deny.

Padahal, saat itu, kata Deny dia sudah tanya data yang mana, tapi Prof terus saja membabibuta dengan menyerangnya menggunakan tangan kiri. Profesor juga mengumpat, ”Dasar anjing urus saja pekerjaanmu".

“Saya menjadi bingung dan shock, untungnya ada keamanan Pak Ketum yang melerai,” ujar Deny. 

Deny menduga data yang dimaksud adalah data laporan harian yang sebelum dia masuk kerja di APCRI dan berharap kasusnya dapat diproses demi keadilan.

Dalam rekaman CCTV yang diperlihatkan terlihat profesor beberapa kali menampar Deny mengenai bahu dan wajah korban.