Perekrutan Penyidik KPK Dinilai tak Berbasis Regulasi

BREAKINGNEWS.CO.ID - Massa yang tergabung dalam Barisan Penegak Keadilan (BPK) kembali menggelar aksi damai di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (16/5/2019). Mereka mendesak agar Agus Rahardjo Cs tegas membenahi sistem perekrutan penyidik yang dilakukan tanpa tes. "Aneh tapi nyata, sistem perekrutan penyidik saja kalah dengan Sekolah Dasar (SD). Ada gelagat aneh,…

Perekrutan Penyidik KPK Dinilai tak Berbasis Regulasi

BREAKINGNEWS.CO.ID - Massa yang tergabung dalam Barisan Penegak Keadilan (BPK) kembali menggelar aksi damai di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (16/5/2019).

Mereka mendesak agar Agus Rahardjo Cs tegas membenahi sistem perekrutan penyidik yang dilakukan tanpa tes. "Aneh tapi nyata, sistem perekrutan penyidik saja kalah dengan Sekolah Dasar (SD). Ada gelagat aneh, KPK hendak dibuat kerajaan dan ada dugaan konspirasi jahat dibalik pengangkatan penyidik tanpa tes tersebut," tegas Koordinator aksi Ahmad.

Tidak dipungkiri pengangkatan dan pelantikan 21 penyelidik menjadi penyidik baru KPK terus diprotes keras oleh rakyat. Dengan sindiran lembaga antirasuah mulai kalah dari SD. Mengingat SD, kebanyakan sudah menerapkan sistem tes dalam penerimaan siswa baru. Sementara, perekrutan penyidik KPK tak berbasis regulasi perundangan KPK dan melalui proses seleksi ketat.

"Bagaimana implementasinya dilapangan jika proses perekrutannya tanpa tes. Atau jangan-jangan benar ada upaya untuk menyingkirkan penyidik Polri profesional dari KPK," ujar Ahmad.

Oleh karenanya, ia kembali mengingatkan agar pucuk pimpinan KPK segera menyelesaikan persoalan tersebut. Bila perlu Komisi III turun gunung untuk menengahi kekisruhan internal KPK yang ingin dikuasai oleh kelompok tertentu.

"Persoalan ini jangan anggap remeh. Salah orang bisa bahaya kalau penyidiknya asal-asalan. Pastinya ini nanti berdampak pada penegakan hukum pemberantasan korupsi," tuturnya.

Ahmad melanjutkan, hal itu patut diwaspadai dan dikhawatirkan pengangkatan 21 penyidik itu berdampak pada kinerja tim penindakan sesuai pesanan politik. Terlebih, kata Ahmad, isu merebak ada penyidiknya terafiliasi partai politik "Orang Partai Gerindra". "Kami mendesak agar Agus Rahardjo berani mengeksekusi penyidik KPK yang terafiliasi gerakan politik," tegasnya.

Dia menambahkan pihaknya akan melakukan aksi kepung kembali ke Gedung KPK dengan jumlah yang cukup banyak dalam "Aksi Jumat Keramat".