JK Sayangkan Terlambatnya Pembangunan MRT di Indonesia

BREAKINGNEWS.CO.ID - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyayangkan pembangunan transportasi umum mass rapid transit (MRT) Jakarta baru dilakukan padahal wacana proyek itu sudah lama dibicarakan sejak tahun 1990-an. Hal itu disampaikan usai dirinya melihat perkembangan proyek MRT Jakarta yang mana pada Maret mendatang akan mulai beroperasi.

JK Sayangkan Terlambatnya Pembangunan MRT di Indonesia

BREAKINGNEWS.CO.ID - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyayangkan pembangunan transportasi umum mass rapid transit (MRT) Jakarta baru dilakukan padahal wacana proyek itu sudah lama dibicarakan sejak tahun 1990-an. Hal itu disampaikan usai dirinya melihat perkembangan proyek MRT Jakarta yang mana pada Maret mendatang akan mulai beroperasi.

“Kritiknya kota terlambat membangunnya, sebenarnya awalnya tahun 90-an dibicarakan ini. Kita apresiasi bahwa ini bisa dibangun sekarang ini,” ujar JK sapaan akrabnya, Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Meskipun sudah dibangun, ia berharap nantinya pemerintah terus melakukan penambahan jalur MRT mengingat saat ini hanya 15.7 km dengan 13 stasiun yakni tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah. Tidak hanya diperpanjang tapi nantinya jalur yang dibangun juga diharapkan terintegrasi dengan light rail transit (LRT) dan Transjakarta.

“Kita butuh minimun 200km baru, semua warga Jakarta dapat terjamin sistem transportasinya karena pak gubernur (Anies) sudah merencanakan bagaimana sistem transportasinya sinkronisasi dari pada sistem ini,” harap dia.

Pembangunan MRT tahap I rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia dilalui sebanyak tujuh stasiun dipermukaan tanah yakni Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, H Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Sisanya, enam stasiun di bawah tanah atau subway terletak di Masjid Al-Azhar, Istora Senayan, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia.

Rupanya, pembangunan MRT tahap I yang menyedot dana hingga Rp15 triliun didanai soft loandari JICA (Japan Indonesia Corporation Agency) dan sebagian APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) DKI.

Sebagai persiapan operasional di bulan Maret 2019, PT MRT Jakarta telah mencetak 954.000 kartu tiket untuk calon penumpang moda transportasi publik yang dijadwalkan resmi beroperasi mulai Maret 2019 itu. Sebanyak 954.000 kartu tiket dibagi menjadi dua jenis kartu, yakni single trip untuk satu kali pemakaian dan multi trip untuk pemakaian berulang. (