Di Pilgub Jatim, Golkar dan PDIP Saling Rebut Dukungan Jokowi

BREAKINGNEWS.CO.ID - Pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto soal dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilgub Jatim di protes oleh PDIP. Airlangga mengkalim jika Presiden Jokowi mendukung pasangan nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak untuk dapat memenangkan ajang pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Di Pilgub Jatim, Golkar dan PDIP Saling Rebut Dukungan Jokowi

BREAKINGNEWS.CO.ID - Pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto soal dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilgub Jatim di protes oleh PDIP. Airlangga mengkalim jika Presiden Jokowi mendukung pasangan nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak untuk dapat memenangkan ajang pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Dalam pernyataan yang disampaikan oleh Airlangga pada Sabtu (23/6/2018) lalu saat kampanye akbar Pillgub Jatim, setidaknya ada dua keluhan PDIP. Keluhan tersebut yakni pertama, Jokowi mendukung Khofifah karena Ketua Muslimat NU itu juga mendukung Jokowi pada Pilpres 2014. Kedua, Airlangga mengatakan memilih pemimpin tak semata didasarkan pada kesamaan partai. "(Itu) pernyataan yang menyinggung perasaan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dan mengarah pada upaya adu domba antara Bu Mega dengan Pak Jokowi," kata Wasekjen PDIP Ahmad Basarah, Selasa (26/6/2018).

Sikap Jokowi

Basarah pun menegaskan jika sikap politik Jokowi di Pilgub Jatim sudah jelas mendukung pasangan nomor urut 2 Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno. Tak hanya itu, Basarah yang juga merupakan Ketua Tim Pemenangan PDI Perjuangan di Jatim mengaku telah dua kali dipanggil oleh Jokowi bersama Puti.

Selain memberi dukungan, Jokowi juga memberikan arahan dan petunjuk cara memenangkan Pilgub Jatim. Bahkan, kata dia, dukungan Jokowi ditindaklanjuti dengan dukungan seluruh relawan Jokowi yang ada di Jatim. Sebaliknya, Jokowi mengungkapkan kekecewaan karena Khofifah meninggalkan jabatan Menteri Sosial sebelum berakhir masa jabatan. "Jokowi secara tegas menyatakan tidak pernah ada instruksi mendukung Khofifah," kata Basarah.

Sedangkan atas apa yang diklaim Airlangga tersebut, menurut Basarah seakan-akan menafikan keberadaan PDIP sebagai partai utama yang mengusung Jokowi di Pilpres 2014 lalu. Terkait pernyataan Airlangga yang mengatakan memilih Cagub tak perlu didasarkan pada persamaan partai, Basarah mengatakan bahwa hal itu memanas-manasi perasaan Megawati. Terlebih, Puti Guntur Soekarno adalah keponakan Mega dan cucu pertama Bung Karno. "Saya haqqul yaqin, Pak Jokowi adalah tokoh yang sangat menghormati Bung Karno, Bu Mega, dan Pak Guntur Soekarno, ayahnya Puti. Jadi tidak mungkin Jokowi tidak mendukung Puti dalam Pilgub Jawa Timur," katanya.

Untuk itu, dirinya pun menyayangkan terkait dengan sikap Airlangga tersebut karena tidak terlebih dulu memastikan dukungan Jokowi di Pilgub Jatim. "Harusnya, jika Airlangga Hartarto loyal pada Pak Jokowi, dia harus menjaga suasana kondusif dan menjaga kekompakan antar partai pendukung Jokowi, terutama dengan Bu Mega sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, tempat Pak Jokowi dibesarkan," ucap Basarah.