Zulhas Mangkir dari Panggilan KPK, Sekjen PAN : Kader Partai Sudah Cerdas
BREAKINGNEWS.CO.ID - Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menegaskan seluruh pengurus dan kader partai sudah cerdas dalam menanggapi mangkirnya Ketua Umum Zulkifli Hasan pemeriksaan sebagai saksi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa hari lalu.

BREAKINGNEWS.CO.ID - Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menegaskan seluruh pengurus dan kader partai sudah cerdas dalam menanggapi mangkirnya Ketua Umum Zulkifli Hasan pemeriksaan sebagai saksi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa hari lalu.
“Saya kira terkait dengan persoalan hukum itu, kader PAN sudah cerdas dalam mencerna setiap informasi yang mereka dapat,”kata Eddy Soeparno menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Wakil Ketua MPR itu tak memenuhi panggilan komisi anti rasuah tersebut pada tanggal 16 Januari 2020 lalu, terkait kasus korupsi alih fungsi hutan di Riau yang terjadi tahun 2004.
Eddy menandaskan, terlepas dari kondisi mangkirnya Zulkifli, itu tak akan mempengaruhi jajaran DPP PAN yang sebentar lagi akan menggelar kongres pada 10-12 Februari 2020 mendatang di Kendari, Sulawesi Tenggara.
“Kami tak terlalu memperhatikan hal tersebut. Sebab seperti saya katakan tadi, kader PAN sudah cerdas dan kami sebagai Ketua Steering Committee sudah mengagendakan penetapan tata cara pemilihan Ketua Umum yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, sebelum pelaksanaan kongres,”ujar Eddy yang juga bertindak sebagai ketua pengarah atau SC kongres ke-5 PAN tersebut.
Namun demikian, dirinya tak menampik jika pada waktu mendatang status saksi korupsi yang saat ini disandang Zulkifli Hasan, berubah menjadi tersangka. “Untuk hal tersebut, saya tidak mau berandai-andai. “tandasnya.
Jika kelak staus Zulkifli dinaikkan jadi tersangka, maka sikap seluruh kader partai yang didirikan oleh Amien Rais matahari juga sudah tegas. “Kita ikuti saja proses yang ada. Yang pasti, kongres adalah bertujuan untuk mendapatkan putra-putra terbaik PAN. Maka siapapaun yang akan terpilih sebagai ketua umum, maka dia akan didukung oleh kader dan seluruh anggota partai.”
Lebih jauh Eddy mengatakan, pelaksanaan kongres yang salah satu agendanya adalah memilih ketua umum adalah perwujudan cita-cita demokrasi yang saat ini masih mencari bentuk idealnya. Untuk itu wujud demokrasi diharapkan oleh PAN adalah, para kandidat yang ingin maju untuk pemilihan ketua umum, secara langsung turun dan meyakinkan votersnya bahwa merekalah yang paling layak dan bisa memajukan partai ke depan.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum PAN Bima Arya mengatakan, proses demokratisasi dalam kongres yang berpusat kepada pemilihan calon ketua umum tersebut, bisa menghadirkan banyak hal. “Tentang pemilihan Ketua Umum ini, semua bisa terjadi,, bisa konsensus, bisa pemungutan suara, tapi yg pasti, setelah kongres kita bersama kembali. Tidak pernah ada PAN sempalan, “ ujar Walikota Bogor tersebut.
Sejauh ini, sebanyak empat nama kader PAN telah menyatakan akan bertarung memperebutkan kursi ketua umum PAN periode 2020-2025. Mereka adalah Zulkifli, Mulfachri, Asman Abnur, dan Drajad Wibow