Viral Video Perundungan di SD 118 Herlang Bulukumba, Korban Alami Sakit di Perut

Menurut Buyung, perundungan terjadi pada Kamis (6/10). Tetapi video perundungan beredar dan viral pada Senin (10/10) kemarin. Pelakunya adalah kakak kelas korban.

Viral Video Perundungan di SD 118 Herlang Bulukumba, Korban Alami Sakit di Perut
Viral Video Perundungan di SD 118 Herlang Bulukumba, Korban Alami Sakit di Perut ilustrasi garis polisi. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Beredar video perundungan dialami GIA, siswa kelas IV SD 118 Lembang Tumbu, Desa Gunturu, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba. Pelaku tak lain kakak kelasnya. Peristiwa ini viral di media sosial.

Dinas Pendidikan Bulukumba bergerak memanggil Kepala SD 118 Lembang Tumbu untuk meminta klarifikasi. Hasilnya, Kepala Disdik Bulukumba, Andi Buyung membenarkan perudungan terjadi di SD 118. Pihaknya masih memeriksa Kepala SD 118 untuk mengetahui awal kronologi dan penyebab terjadinya perundungan.

taboola mid article

"Untuk saat ini kepsek-nya masih di BAP (berita acara pemeriksaan) di Disdik dan sementara proses. Kita minta keterangan dan klarifikasinya versi sekolah. Kalau kronologinya, baru kita lihat dan dengar di medsos," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Selasa (11/10).

2 dari 3 halaman

Kepala SD 118 Herlang sudah diperiksa. Rencananya, guru kelas juga akan dipanggil untuk memberikan klarifikasi terkait perundungan tersebut.

"Kepala sekolah, karena dia yang bertanggung jawab di satuan pendidikan itu. Nanti berkembang, kalau misalnya ada kelalaian dari guru kelas dan sebagainya akan kita panggil juga," tegasnya.

Menurut Buyung, perundungan terjadi pada Kamis (6/10). Tetapi video perundungan beredar dan viral pada Senin (10/10) kemarin.

"Kalau di medsos kan (penjelasannya) kejadiannya beberapa hari lalu, tanggal 6. Kita tidak bisa memastikan kejadian itu di medsos karena biasa jam upload-nya berbeda dengan kejadian," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Buyung belum mengetahui apakah orang tua korban perundungan melaporkan kejadian tersebut ke polisi atau tidak. Ia menegaskan hal tersebut merupakan hak orang tua.

"Kalau ranah pidana (pelaporan perundungan) itu (urusan) di orang tuanya. Orang tuanya masing-masing. Kalau di kami hanya menguji dan mengaudit SOP sekolah itu," ucapnya.

Terpisah, Tante korban, Ayu, mengaku baru mengetahui keponakannya menjadi korban perundungan setelah video tersebut dari salah satu orang tua murid yang mengirimkan ke ponselnya. Perundungan membuat GIA mengalami sakit pada perutnya.

"Kemarin keponakanku mengaku sakit perutnya kasian, tapi tidak bilangki juga kalau sudah dipukuli sama teman temannya," ungkapnya.

Ayu mengaku menjadi wali bagi GIA. Pasalnya, kedua orang tua GIA merantau ke Kalimantan.

"Ini anak tinggal di saya. Kan kedua orang tuanya pergi merantau," ucapnya.

[lia]