Tren Wisata Spontan Semakin Jadi Pilihan di 2023

Wisata spontan akan menjadi pilihan banyak orang untuk jalan-jalan, tanpa perlu menunggu libur panjang. Jadwal kosong lansung cus berangkat.

Tren Wisata Spontan Semakin Jadi Pilihan di 2023
image

TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak cara, atau model orang berwisata, bepergian atau jalan-jalan. Ada yang menunggu liburan panjang, lalu memesan tiket jauh-jauh hari, menyusun itinerary atau rencana perjalanan secara rapi.
   
Tapi, ada pula jenis orang, yang berwisata atau bepergian secara mendadak, tiba-tiba besok pagi berangkat ke Bali atau ke Yogya atau ke daerah lainnya. Mendadak pergi tanpa harus berpikir panjang atau dua kali.    

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan tren wisata spontan semakin meningkat pada tahun 2023 ini.  

Menurut Sandiaga, tren mendadak berwisata bisa mempercepat pencapaian target 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di tahun 2023 dengan nilai kontribusi PDB pariwisata di atas 4 persen. 

Wisata spontan dipengaruhi pelonggaran aturan PPKM

wisata spontan dipengaruhi adaanya pelonggaran aturan PPKM yang kita juga telah resmi dicabut, dan kemudahan perjalanan dalam negeri (PPDN) maupun perjalanan luar negeri (PPLN), sehingga seseorang bisa memutuskan melakukan perjalanan wisata sewaktu-waktu atau secara spontan.

“Wisata spontan atau biasa yang dikenal wisata yang instan ini semakin terpicu dengan pelonggaran aturan PPKM," ucap Sandiaga dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno" seperti dikutip dari laman Kemenparekraf, Senin 16 Januari 2023.  

Wisata spontan merupakan konsep berwisata yang tidak direncanakan. Wisatawan bisa secara mendadak berpikir untuk traveling pada sore hari, lalu memutuskan berangkat pada pagi hari selanjutnya. 

Tren perjalanan wisata secara spontan mampu memberikan kontribusi cukup besar dalam mendorong pergerakan wisata nusantara. Karena itu, Sandiaga meminta agar ketersediaan kursi transportasi seperti pesawat dan kereta harus ditingkatkan untuk mengakomodasi orang yang suka melakukan wisata spontan. 

Wisata spontan bergantung dengan ketersediaan kursi pesawat, kereta dan bus

Kemenparekraf akan terus melakukan koordinasi dengan Kemenhub dan berbagai pihak terkait penambahan ketersediaan kursi baik dari luar maupun dalam negeri. Serta penambahan kapasitas transportasi darat (kereta api, Bus) dan laut.

Menurut Sandiaga, berdasarkan penjelasan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pemulihan tingkat penerbangan dalam negeri sudah mencapai 71 persen sementara jumlah demand-nya belum maksimal, masih 40 persen sampai 50 persen. Sedangkan penerbangan dari dan keluar negeri mencapai 33 persen sepanjang pemulihan pandemi. 

Desa Wisata kian digemari sebagai destinasi wisata

Desa wisata diharapkan dapat menjadi destinasi utama para wisatawan spontan. Mengingat selama libur natal dan tahun baru, desa wisata menjadi pilihan banyak wisatawan.

Seperti Desa Wisata Tinalah di Kabupaten Kulonprogo, DIY, terdapat peningkatan jumlah wisatawan dari 3.300 wisatawan pada tahun 2021 menjadi 6.000 wisatawan sepanjang tahun 2022. 

Di Desa Wisata Sembungan di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, terdapat peningkatan jumlah wisatawan dari 105.000 wisatawan pada tahun 2021 menjadi 140.000 wisatawan sepanjang tahun 2022. 

Kunjungan wisatawan pada masa libur Natal dan Tahun Baru mencapai 5.500 wisatawan. Pemasukan dari penjualan UMKM turut mengalami kenaikan sebanyak 40 persen dari sebelumnya. 

Di Desa Wisata Ngilngof, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku, terdapat peningkatan jumlah wisatawan dari 92.000 wisatawan pada tahun 2021 menjadi 99.000 wisatawan sepanjang tahun 2022. Pemasukan turut mengalami kenaikan hingga 100 persen dari sebelumnya.

Desa Wisata Tondok Bakaru di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, sepanjang tahun 2022 terdapat 11.000 wisatawan, dimana puncaknya adalah pada masa nataru yang mencapai 10.000 wisatawan. 

Sandiaga mengatakan wisata spontan ini akan banyak dpengaruhi oleh promosi pariwisata, sehingga jika nanti ada orang yang cuci tangan melihat ada produk langsung tertarik untuk berwisata. 

"Melihat schedule kosong cus berangkat, kalau ada meeting ubah meeting-nya jadi virtual meeting,” kata Sandiaga. 

Baca juga: Tren Wisata 2022: Banyak Orang Lakukan Perjalanan Spontan, Destinasi Religi Diminati