Tim Peneliti Unair dan BIN Umumkan Obat untuk Tangani Covid-19

BREAKINGNEWS.CO.ID - Kabar gembira muncul dari Surabaya, pekan ini. Para peneliti dari Universitas Airlangga (Unair) yang bekerja sama  dengan Gugus Tugas dan Badan Intelijen Negara (BIN) akhirnya menemukan lima kombinasi obat yang dapat digunakan untuk menangani  Covid-19. Rangkaian jenis obat itu diyakini bisa  menghambat perkembangbiakan virus hingga membuat virus SARS-CoV-2 tidak terdeteksi lagi.

Tim Peneliti Unair dan BIN Umumkan Obat untuk Tangani Covid-19

BREAKINGNEWS.CO.ID - Kabar gembira muncul dari Surabaya, pekan ini. Para peneliti dari Universitas Airlangga (Unair) yang bekerja sama  dengan Gugus Tugas dan Badan Intelijen Negara (BIN) akhirnya menemukan lima kombinasi obat yang dapat digunakan untuk menangani  Covid-19. Rangkaian jenis obat itu diyakini bisa  menghambat perkembangbiakan virus hingga membuat virus SARS-CoV-2 tidak terdeteksi lagi.

"Dari 14 regimen obat yang kita teliti akhirnya mendapatkan lima kombinasi regimen obat yang mempunyai potensi dan efektivitas yang cukup bagus untuk menghambat virus tersebut masuk ke sel target dan juga menghambat atau menurunkan perkembangbiakan virus di sel," kata Kepala Pusat Penelitian Pengembangan Stem Cell Unair, Purwati, Jumat (13/6).

Kelima kombinasi obat itu adalah lopinavir/ritonavir dengan azithromicyne, lopinavir/ritonavir dengan doxycyline, lopinavir/ritonavir dengan chlaritromycine, hydroxychloroquine dengan azithromicyne dan hydroxychloroquine dengan doxycycline.

Selain itu Purwati mengatakan, tim peneliti sudah meneliti efek dari obat tersebut secara bertahap yakni 24 jam, 48 jam dan 72 jam.

"Virus tersebut dari awalnya berjumlah ratusan ribu akhirnya menjadi undetected (tidak terdeteksi)," jelasnya.

Ia menyatakan bahwa  alasan memilih regimen kombinasi dalam penelitian ini. Pertama, memiliki potensi dan efektivitas yang cukup baik untuk membunuh virus. Kedua, dosis yang dipakai kecil sehingga mengurangi toksisitas obat pada sel tubuh yang sehat.

"Dengan menurunnya jumlah virus bahkan sampai tidak terdeteksi dengan regimen obat ini maka bisa memutus mata rantai penularan," ujarnya.

Purwati juga menegaskan, lima kombinasi obat ini belum diperjualbelikan. Namun, hasil riset kombinasi obat ini sudah dikirimkan pada tujuh jurnal. "Kami harap apa yang sudah kami lakukan bisa memberi manfaat untuk Indonesia dan juga dunia," kata Purwanti.

Sejauh ini pihak Unair sendiri belum mengkonfirmasi apakah kombinasi obat tersebut sudah diberikan untuk para pasien Covid-19 yang jumlahnya kini sudah mencapai puluhan ribu di Indonesia. Jika sudah apakah sudah benar-benar terbukti berhasil dan tidak memiliki efek samping yang berbahaya bagi pasien atau penderita. 

Tentunya akan menjadi kabar yang sangat menggemberikan apabila obat tersebut benar-benar bisa menyembuhkan pasien yang menderita  Covid-19.