Tak Hanya K-Pop dan Drama, Kuliner hingga Sejarah Jadi Daya Tarik Korea Selatan Gaet Turis Asing

Sejak kehadiran K-Pop dan drama Korea yang semakin populer pada 2010 silam, banyak orang-orang yang penasaran ingin datang langsung ke Korea Selatan.

Tak Hanya K-Pop dan Drama, Kuliner hingga Sejarah Jadi Daya Tarik Korea Selatan Gaet Turis Asing
image

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plesiran ke luar negeri menjadi salah satu kegiatan wisatawan domestik yang terus meningkat, apalagi  banyaknya tiket-tiket murah dan promo, tidak heran kalau sekarang banyak orang pergi ke luar negri hanya sekedar untuk shoping hingga liburan.

Salah satu Negara yang banyak dituju untuk liburan yaitu Korea Selatan yang telah menjelma menjadi sebuah destinasi liburan favorit bagi wisatawan dunia, termasuk wisatawan Indonesia.

Nathania Astria, pendiri Backpacker Korea mengatakan, sejak kehadiran K-Pop dan drama Korea yang semakin populer pada 2010 silam, banyak orang-orang yang penasaran ingin datang langsung ke Korea Selatan.

[embedded content]

"Tujuan mereka cukup beragam, mulai dari benar-benar berlibur dan berkunjung ke destinasi wisata, hingga sekadar pergi ke tempat populer yang menjadi lokasi syuting drama atau sering didatangi selebriti Korea," kata Nathania Astria kepada wartawan, Jumat (24/3/2023).

Selain itu, kata dia wisata kuliner modern, sejarah, hingga wellness pun turut menjadi daya tarik tersendiri.

Baca juga: Tingkat Kelahiran di Korea Selatan Anjlok, Catat Rekor Kesuburan Terendah di Dunia

Nathania melihat peluang bisnis menjanjikan dengan semakin meningkatnya minat masyarakat Indonesia terhadap budaya K-Pop dan drama Korea, semakin meningkat pula keinginan orang-orang untuk berkunjung ke Korea Selatan.

Hal inilah yang dijadikannya peluang dengan mendirikan ‘Backpacker Korea’ sebagai jasa land tour dan private tour dengan konsep backpacker sejak tahun 2013 silam.

Backpacker Korea didirikan bermula dari hobby travelling Nathania Astria yang sering menyusun itinerary anti-mainstream pribadi yang dipakai untuk jalan-jalan sendiri lalu mulai mengajak temen-teman untuk ikutan trip anti-mainstream yang disusun oleh Nia (panggilan dari Nathania).

Namun, di luar dugaan, respon permintaan trip anti-mainstream cukup bagus sehingga muncullah ide-ide untuk merambah menjadi peluang bisnis trip anti-mainstream dan mulai mendirikan Backpacker Korea.

Backpacker Korea yang memiliki visi dalam ‘Membantu para traveller merasakan pengalaman yang Next Level’, karena berbeda dengan trip pada umumnya, trip yang disusun menyasar destinasi yang bukan sejuta umat, kulinernya pun benar-benar kuliner hidden gems khas Korea yang tidak banyak turis tahu.

Setelah 6 tahun Backpacker Korea semakin membesar dan semakin banyak customer loyal, pada tahun 2020 bisnis mengalami tantangan yang cukup besar akibat pandemi.

Dalam membangun bisnis pastinya harus memahami bidang usaha yang dijalankan dan harus bertahan di segala kondisi, Nathania Astria selaku Founder Backpacker Korea mengatakan pandemi Covid 19 membuat bisnis di bidang pariwisata menurun, tapi Nia tidak pantang menyerah dan tidak mau menyerah dengan keadaan. Agar tetap bertahan, Nia mengubah strategi bisnis selama masa pandemi.

Nia mengubah cara pemasaran dan mencari peluang bisnis lain selama pandemi dengan berbekal pengalaman mengkurasi kuliner hidden gems Korea, dengan menjual makanan & masakan korea demi membayar gaji pegawai dan biaya operational lainnya selama masa pandemi.

"Tidak terduga 2 tahun lebih masa sulit, perlahan mulai berlalu, pertengahan tahun 2022 muncul kabar baik Korea sudah mulai kembali membuka border. Permintaan trip Korea kembali membludak, banyak customer lama dan baru mempercayakan perjalanan travel Korea kepada Backpacker Korea baik Group Private maupun Group Series,” ujar Nia.