Sudrajat-Syaikhu Kalah di Pilgub Jabar, Fadli Zon: Tunggu Hasil KPU

BREAKINGNEWS.CO.ID - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi soal PKS yang mengakui kekalahan pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar. Menurut Fadli, hal itu diserahkan kembali kepada tim kampanye di daerah. Fadli pun mengatakan jika tim tersebutlah yang akan memutuskan. "Saya kira kesepakatannya adalah menunggu hasil real count dari KPU. Nantinya hasil dari KPU…

Sudrajat-Syaikhu Kalah di Pilgub Jabar, Fadli Zon: Tunggu Hasil KPU

BREAKINGNEWS.CO.ID - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi soal PKS yang mengakui kekalahan pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar. Menurut Fadli, hal itu diserahkan kembali kepada tim kampanye di daerah. Fadli pun mengatakan jika tim tersebutlah yang akan memutuskan. "Saya kira kesepakatannya adalah menunggu hasil real count dari KPU. Nantinya hasil dari KPU itulah yang nanti akan dirapatkan jika sudah mengakui kemenangan pasanga lain dan kalau ada gugatan tentu akan ditindaklanjuti," ujar Fadli kepada wartawan saat ditemui di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Seperti diberitakan sebelumnya, hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria. Ia membantah jika partainya tidak mengakui kemenangan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dalam ajang pemilihan kepala daerah di Jawa Barat tersebut. Menurutnya, Gerindra lebih memilih menunggu hasil keputusan real count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang saat ini tengah berlangsung. "Gerindra bukannya tidak mengakui kemenangan pasangan Rindu, hanya saja kami mengacu kepada Undang-Undang yang mengatur tenang Pilkada baik itu Pilgub maupun pilkada kabupaten/kota. Dimana yang memutuskan hasil pilkada itu kan KPU. Jadi kami sedang menunggu hasil rekapitulasi dari KPU," katanya.

Terkait dengan pembahasan cawapres yang akan mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019, Fadli mengatakan jika setiap hari pihaknya terus membahas hal tersebut. Bukan tak ingin mengumumkan pasangan calon, namun dirinya berpendapat jika biasanya pasangan petahanalah yang seharusnya lebih dulu mengumumkan pasangannya. Dirinya pun mencontohkan saat pengumuman pasangan calon di Pilpres 2009 lalu. " Seprti pak SBY dulu, mereka mendeklarasikan pasangannya duluan. Saya masih ingat itu di Sabuga. Nah kalau penantang itu kan biasanya belakangan," ujar Fadli yang juga Wakil Ketua DPR itu.

Menurutnya, jika ada petahan yang mengalami kesulitan dalam menentukan pasangan, berarti ada masalah yang tidak confident. Hal itu, katanya berarti ada masalah dalam koordinasi. "Kami terus berkomunikasi secara intensif dengan PKS dan PAN. Komunikasi itu terjalin dalam seminggu tiga kali," tutrnya. Ia pun mengatakan jika pihaknya akan mengumumkan pasangan capres dan cawapres yang akan diusung paling lambat pada Agustus 2018 mendatang. "Paling lambat Agustus 2018 tapi bisa juga dalam waktu dekat ini," pungkasnya.