ScarJo-Joaquin Phoenix Saling Canggung di Adegan Seks Film Her
Scarlett Johansson mengungkap momen canggung yang ia hadapi bareng Joaquin Phoenix saat keduanya sedang merekam adegan seks secara audio untuk film Her.


Aktris Scarlett Johansson mengungkap momen canggung yang ia hadapi bareng Joaquin Phoenix saat keduanya sedang merekam adegan seks secara audio untuk film Her (2013).
Saat itu, Phoenix sebenarnya telah menuntaskan seluruh adegan dalam film, termasuk adegan hubungan seks via audio bersama Artificial Intelligence (AI).
Namun lawan mainnya harus digantikan oleh Johansson, sehingga adegan seks via audio itu harus direkam ulang. Saat situlah, Johansson menjalani momen paling menantang dari seluruh karier akting yang telah ia lakukan.
"Kamu tidak akan ingin mendengar sesuatu yang terdengar seperti suara setelah mengalami orgasme palsu itu seperti apa," ungkap Johansson mendeskripsikan suasana saat itu dalam siniar Armchair Expert milik Dax Shepard, dilansir via People, yang rilis Jumat (14/10).
Her merupakan film karya kreator Spike Jonze yang menceritakan Theodore Twombly (Joaquin Phoenix) sebagai seorang pria yang jengah dengan ketergantungan manusia terhadap teknologi.
Berlatar waktu di masa depan, Jonze menggunakan konteks manusia yang begitu bergantung pada AI atau Kecerdasan Artifisial pada inti ceritanya. Theodore merasa jengah dengan hidup yang berjalan tanpa esensi dan nilai komunikasi satu sama lain.
Namun di tengah rasa jengah tersebut, ia justru menikmati interaksinya dengan seorang AI bernama Samantha Morton (Scarlett Johansson). Lewat interaksi yang terbangun layaknya manusia dengan manusia lainnya, Samantha pun jatuh cinta dengan Theodore.
Di situlah, adegan ranjang yang hanya dapat terjadi via suara terjadi. Johansson pun menceritakan bagaimana canggungnya situasi di balik layar kala mereka melakukan adegan tersebut.
"Aku ingat saat kami datang di hari itu. Aku sudah bersiap selayaknya pemeran yang memiliki pikiran 'mari berpikiran kotor'. Harus seperti itu, karena jika tidak, aku akan ketakutan," jelas Johansson.
"Joaquin lalu masuk, ia mencoba untuk merekam satu kali dan dia sudah kehilangan itu. Dia langsung berkata 'Aku enggak bisa melakukan ini'," sambungnya.
Johansson membeberkan bagaimana tegang dan canggungnya situasi yang terjadi demi mendapatkan kembali adegan panas tersebut. Terlebih saat itu sang sutradara Spike Jonze juga berada di tempat yang sama dengan mereka berdua.
[Gambas:Youtube]
"Dia tampak marah... dia juga sudah [memainkan adegan itu], dia melakukannya secara langsung, dan sekarang dia harus melakukan bersamaku di adegan aneh ini," kata Johansson.
Setelah momen itu terjadi, Johansson pun menceritakan kondisi Joaquin yang layaknya pria tak puas usai melakukan adegan ranjang.
"Ia pergi meninggalkan studio, aku sendirian di kotak tersebut, dan berkata 'Aku tidak bisa sendirian. Aku butuh dia untuk kembali'," jelas Johansson. "Dia perlu istirahat; ia lalu beristirahat dan lalu kembali lagi,"
Terlepas dari sesi rekaman yang serba sulit, kerja keras Johansson, Jonze dan Phoenix pun terbayar.
Kolaborasi ketiganya meraup US$48 juta di box office global dengan total bujet sebesar US$23 juta. Selain itu, film ini juga meraih satu piala Academy Award untuk kategori Skenario Terbaik di Oscar ke-86, bersama dengan empat nominasi lainnya.
Namun bagi Johansson, seluruh pencapaian dari film tersebut justru tak menggerakkannya agar kembali menonton. Rasa malu membuatnya enggan untuk menyaksikan kembali film Her.
"Aku sudah lama sekali tak menonton film itu, tetapi yakin deh, kalau aku nonton, pasti akan sangat memalukan. Itu susah," pungkas Johansson menanggapi film tersebut.
(far/end)[Gambas:Video CNN]