Sandiaga Uno Apresiasi Film Terpilih Festival Film Bulanan Sumatra

Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi dua film terpilih Festival Film Bulanan lokus tiga, yakni 'Dua Pilar Satu Atap' dan 'Surro'.

Sandiaga Uno Apresiasi Film Terpilih Festival Film Bulanan Sumatra
image
Jakarta, CNN Indonesia --

Dua film terpilih Festival Film Bulanan lokus tiga telah resmi diumumkan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno pun mengapresiasi keberhasilan dua film karya sineas dari Sumatra ini.

Film terpilih pertama diraih oleh film drama berjudul 'Dua Pilar Satu Atap' karya Sutradara Ilham Prajatama, produksi Shockfilm & IMASFEK UNSRI asal Palembang, Sumatra Selatan. Sementara film terpilih kedua diraih oleh film drama berjudul 'Surro' karya Sutradara Virya Hendriyah, produksi Helies Pictures asal Bandar Lampung, Lampung.

"Buat teman-teman komunitas ShockFilm Indonesia dan Helies Pictures, kami ucapkan selamat atas terpilihnya film kalian sebagai perwakilan dari lokus tiga, sekaligus menjadi nominasi di acara puncak Malam Anugerah Festival Film Bulanan di bulan Desember mendatang", ujar Sandi seperti dikutip dari keterangan resmi, Minggu (23/10).

Sandi pun mengaku senang melihat semangat pantang menyerah sineas Sumatra. Hal ini terbukti dari banyaknya film-film baru yang didaftarkan.

"Senang sekali melihat antusiasme teman-teman di Sumatra, semoga semangat juang dan pantang menyerah ini bisa menular ke teman-teman di daerah lain," ucapnya penuh semangat.

Menurut salah satu kurator Festival Film Bulanan, Mohamad Ariansah, kedua film terpilih periode Oktober 2022 berusaha untuk menampilkan isu-isu mengenai toleransi antar agama, nilai tradisi, dan ikatan batin dalam keluarga yang dikemas dengan apik.

Dia pun memberikan contoh film 'Dua Pilar Satu Atap', yang memperlihatkan kekuatan visualiasi dari transisi emosional yang dialami sebuah keluarga Tionghoa. Film ini dengan apik menggambarkan anggota keluarga yang kembali berkumpul setelah berpisah selama belasan tahun karena persoalan kepercayaan dan adat-istiadat.

Sementara itu, film 'Surro' menampilkan drama melalui konflik internal seorang ibu pengganti (surrogate mother) yang ingin bertemu dengan anak kandungnya melalui kekuatan elemen visual dan jukstaposisi (urutan) shot-shot.

Senada dengan Ariansah, kurator Festival Film Bulanan lainnya, Rahabi Mandra, mengatakan banyak film Sumatra yang menarik.

Dalam kacamatanya, keramaian dan kemajemukan begitu terlihat, dengan keterbatasan yang ada, para sineas Sumatra memanfaatkan teknologi untuk bisa bersaing. Oleh karena itu, Rahabi optimistis masa depan film-film daerah akan cerah.

"Saya punya harapan yang sangat besar suatu saat setiap filmmaker di daerah akan menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri," tegas dia.

Sebagai bentuk apresiasi, kedua film terpilih mendapatkan sertifikat, suvenir, publikasi di portal nasional, serta penayangan poster film di sejumlah area gedung Kemenparekraf. Selain itu, juga akan ditayangkan secara premier di kanal YouTube Kemenparekraf selama satu bulan.

Tak lupa, Sandi berpesan untuk sineas yang berada di wilayah Bali, NTT, NTB, Maluku, dan Papua untuk segera mempersiapkan diri.

"Selanjutnya akan dibuka pendaftaran Festival Film Bulanan Lokus 4, ini kesempatan terakhir untuk mendaftar Festival Film Bulanan di tahun 2022. Jadi manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya," imbuhnya.

Pendaftaran Festival Film Bulanan lokus empat akan segera dibuka mulai 2 November 2022. Informasi selengkapnya bisa didapatkan melalui akun Instagram @festivalfilmbulanan dan www.festivalfilmbulanan.com.

(rir)