Sabuk Ring of Fire Aktif, Jepang Hingga Indonesia Dilanda Gempa

JAKARTA - Beberapa rangkaian gempa bumi yang mengguncang beberapa lokasi di Pasifik, terjadi hanya dalam waktu 24 jam dalam seminggu terakhir ini. Semuanya terjadi di kawasan seismik atau rambatan energi yang disebabkan karena adanya gangguan di dalam kerak bumi yang dikenal sebagai "Cincin Api" (Ring of Fire).

Sabuk Ring of Fire Aktif, Jepang Hingga Indonesia Dilanda Gempa

JAKARTA - Beberapa rangkaian gempa bumi yang mengguncang beberapa lokasi di Pasifik, terjadi hanya dalam waktu 24 jam dalam seminggu terakhir ini. Semuanya terjadi di kawasan seismik atau rambatan energi yang disebabkan karena adanya gangguan di dalam kerak bumi yang dikenal sebagai "Cincin Api" (Ring of Fire).

Sekitar 90 persen gempa bumi terjadi pada sabuk yang membentang dari Selandia Baru hingga ke Cile melewati pantai-pantai di benua Asia dan benua Amerika.

Seperti dikutip dari Daily Mail pada Jumat (22/9/2017), setelah gempa berkekuatan 6,1 SR di Selandia Baru pada Rabu (20/9) lalu yang diikuti dengan getaran di lepas pantai Jepang (6,1 SR), Vanuatu (6,4 SR), dan Indonesia (5,7 SR) pada Kamis (21/9) pagi, maka sejumlah kawasan yang berada dalam lintasan sabuk itu diduga akan menyusul.

Para pakar mengatakan bahwa rangkaian gempa bumi dapat disebabkan oleh gelombang-gelombang seismik yang merambat sepanjang garis-garis pertemuan lempeng bumi sehingga memicu keretakan sepanjang Cincin Api yang dikenal juga sebagai sabuk Lingkar Pasifik tersebut.

Akan tetapi, hal itu tidak berarti untuk California atau kawasan lain di Pantai Barat Amerika Serikat (AS) bisa terdampak oleh kejadian-kejadian tersebut.

Menurut Dr. Christopher Pluhar, seorang profesor geologi di Fresno State University, lempeng-lempeng di kawasan tersebut bergeser dengan gerakan konstan dengan kecepatan 1 – 10 centimeter per tahun.

Memang bisa saja terjadi gempa karenanya, tapi kadang-kadang tidak terasa. Menurut Pluhar kepada media lokal KMPH, "Hal itu terjadi setiap saat dan tidak ada kerusakan sehingga kita tidak menyadarinya."

Ia menambahkan, ada kemungkinan sekitar 60 persen hadirnya gempa dahsyat di California dalam 30 tahun ke depan, terutama di East Bay di sepanjang garis pertemuan Hayward.

Menurut para ilmuwan, gempa besar yang mengguncang Meksiko dan menewaskan lebih dari 230 orang pada minggu ini tidak terkait dengan kejadian-kejadian lain walaupun negara itu terletak dekat Cincin Api.

Kegiatan tektonik di California berbeda dengan apa yang kita saksikan di lepas pantai Meksiko dan kawasan lain di sepanjang Cincin Api, ujar Jean-Paul Ampuero seorang ahli seismologi di California Institute of Technology.

Lempeng-lempeng yang menjadi bagian Cincin Api saling bergesekan secara vertikal. Sementara itu, California berada di atas dua lempeng yang saling bergesekan secara horisontal.