Review Film: Keramat 2

Review film: Keramat 2 hadir dengan eksekusi yang lebih rapi, tapi Monty Tiwa agaknya punya obsesi lebih dalam saga horor ini.

Review Film: Keramat 2
Jakarta, CNN Indonesia --

13 tahun berlalu setelah teror Keramat yang fenomenal di belantika film Indonesia pada 2009, Monty Tiwa kembali menghadirkan rekaman penuh teror dalam Keramat 2.

Bagi mereka yang menyaksikan film pertama pada 13 tahun lalu ataupun melalui layanan streaming, mungkin masih terbayang bagaimana film ala The Blair Witch Project (1999) itu begitu menyeramkan.

Kini apakah Keramat 2 menghadirkan sensasi yang sama? Saya harus mengatakan sekuel Keramat ini jelas lebih rapi dibandingkan versi pertamanya. Bila Monty kepada Catchplay pada 2019 mengatakan versi pertama itu "ugal-ugalan", maka jelas pada sekuel kali ini ia jadi lebih lihai.

Monty mengetahui dengan jelas apa yang ia mau tampilkan dalam setiap adegan Keramat 2. Mulai dari plot cerita, gambar, teror hantu yang muncul, hingga sajian drama psikologis yang dialami para pemainnya.

Walaupun Monty masih tanpa menggunakan naskah dan hanya mengandalkan plot cerita seperti pelaksanaan versi pertama, toh hasilnya tidak terasa se-random pada 2009 lalu.

Film Keramat 2 (2022)Review Film Keramat 2 (2022):Monty mengetahui dengan jelas apa yang ia mau tampilkan dalam setiap adegan Keramat 2. (dok. Starvision Plus via YouTube)

Beberapa cerita dalam Keramat 2 jelas menunjukkan teror horor yang lebih relate dalam kehidupan nyata dibanding film-film horor yang tayang di dekade 2010-an seperti saat adegan di bekas rumah sakit.

Monty pun beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan zaman. Keramat 2 juga menggambarkan bagaimana interaksi sosial dan pendokumentasian sudah jauh berbeda dibanding 10 tahun lalu.

Monty memasukkan unsur yang begitu kekinian dalam Keramat 2, mulai dari menggunakan pemain yang sebagian di antaranya adalah selebgram terkenal, hingga memanfaatkan media sosial dalam unsur cerita.

Sekilas, Keramat 2 ini mengingatkan saya akan film Searching (2018) yang berbasis investigasi melalui media sosial dan ditampilkan seolah-olah hasil rekam layar. Namun rasa film Keramat (2009) pun di sini masih terasa.

Saya memuji bagaimana Monty memilih para pemain dalam Keramat 2 yang bila dilihat berusia tak jauh berbeda dengan pemain pada versi pertama. Apalagi saat Monty memilih Keanu Angelo dalam tim film ini.

Meski tidak berperan sebagai pusat cerita ataupun memiliki karakter utama, Keanu jelas adalah pusat perhatian dalam film ini. Saya menyetujui keputusan Monty untuk membiarkan para pemain beraksi senatural mungkin, yang semakin membuat aura entertainer Keanu keluar secara maksimal.

Film Keramat 2 (2022)Review Film Keramat 2 (2022):Meski tidak berperan sebagai pusat cerita ataupun memiliki karakter utama, Keanu jelas adalah pusat perhatian dalam film ini. (dok. Starvision Plus via YouTube)

Keanu bisa membuat suasana horor menjadi penuh gelak tawa. Satu sisi, penonton ikut tegang dan ketakutan dengan keberadaan teror para hantu yang disiapkan Monty, tapi penonton juga amat terhibur dengan tingkah Keanu.

Meski begitu, aksi pemain lainnya pun cukup baik dan tak ada yang benar-benar seolah ingin menjadi ratu atau raja drama dalam kisah ini. Setidaknya, tidak ada yang membuat saya kesal seperti yang dilakukan Cungkring (Monty Tiwa) dalam Keramat (2009).

Bila dibanding film 13 tahun lalu, kualitas akting para selebgram dan konten kreator dalam Keramat 2 jelas lebih baik. Mereka lebih luwes di depan kamera. Tak ada yang terlihat kaku atau pun seolah "lebay" dalam menampilkan emosi yang jadi sajian utama saga Keramat.

Saya angkat topi bagi para kru dan para pemeran setan dalam Keramat 2. Bisa dibilang, tugas para kru dan pemeran setan dalam Keramat 2 lebih berat dibanding pendahulunya karena Monty tampak menginginkan lebih banyak teror dalam sekuel ini.

Tugas itu pun berhasil dilakukan dengan sangat baik, apalagi dengan menggunakan properti yang terasa begitu nyata dan riil. Kerja sama antara para kru dengan Monty jelas terjalin dengan baik.

Meski begitu, ada satu hal yang sangat mengganggu bagi saya dari film ini.

Lanjut ke sebelah...

Review Film: Keramat 2

BACA HALAMAN BERIKUTNYA