Polisi Pakistan Kedapatan Manfaatkan Layanan Ibadah Haji Gratis Berulang Kali

Kepolisian Pakistan merasa sangat kebingungan dengan fenomena menarik adanya anggota mereka yang mendapatkan ibadah haji gratis berulang-ulang.

Polisi Pakistan Kedapatan Manfaatkan Layanan Ibadah Haji Gratis Berulang Kali
image
Islamabad: Kepolisian Islamabad Capital Territory (ICT), Pakistan merasa sangat kebingungan dengan fenomena menarik yang ditunjukkan kepada mereka dari Kementerian dan Keharmonisan dalam Beragama (Ministry of Religious Affairs and Interfaith Harmony). Hal tersebut perihal pemilihan peserta ‘ibadah haji'.
 
Ada satu polisi dengan peringkat Deputy Superintendent of Police (DSP) atau wakil inspektur kepolisian yang menikmati keistimewaan dipilih sebanyak delapan kali untuk mengikuti ibadah haji dari Kepolisian ICT. 
 
Polisi yang paling beruntung itu adalah DSP Nazar Muhammad Qureshi. Dirinya memiliki jumlah yang sama dengan polisi yang berada di ranking yang lebih rendah, Inspektur Muhammad Iqbal dalam hal melakukan ibadah haji.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Dia dipilih untuk melakukan ‘ibadah haji’ dari Kepolisian ICT sebanyak delapan kali. Polisi lainnya yang sudah melakukan ibadah haji berulang adalah Assistant Sub-Inspector (ASI) Muhammad Ramzan sebanyak enam kali dan ASI Hakim Ali sebanyak enam kali.    
 
Satu orang polisi lainnya Sub-Inspector Safdar Hussain sudah terpilih sebanyak lima kali. Sementara Inspektur Kafayat Ullah menikmati keistimewaan ini sebanyak empat kali.
 
Sementara itu, ada empat polisi lainnya dan pejabat dari Kepolisian ICT yang sudah dipilih untuk melakukan ibadah haji masing-masing sebanyak tiga kali, Mereka adalah Admin Officer Adeel Mehboob, Sub-Inspector Allah Rakha, ASI Shabbir Hussain dan Kepala Kepolisian Amjad Ali.
 
Hal yang disadari Kementerian dan Keharmonisan dalam Beragama menjadi hal yang harus diwaspadai pimpinan-pimpinan dari Kepolisian Pusat. Surat dari kementerian menegaskan bahwa Pemerintah Pakistan mencari kandidat polisi dari seluruh provinsi, termasuk Kepolisian ICT untuk dikirimkan ibadah haji.
 
"Akan tetapi, Kementerian dan Keharmonisan dalam Beragama menunjukkan bahwa selama ini Kepolisian ICT bukannya mengirimkan kandidat, ICT malah sudah mengirimkan daftar polisi dan pejabat sebelum Kementerian meminta mereka untuk mengirimkan kandidat.
 
Masalah ini sudah menimbulkan riak di Kepolisian ICT. Inspektur Jenderal Kepolisian ACT menerima pemberitahuan tentang situasi ini. Pada akhirnya polisi yang sudah berulang kali melakukan ibadah haji tidak akan lagi dipilih dan akan mencari polisi yang belum melakukan ibadah haji.
 
“Akan tetapi, poin utamanya adalah siapa dari Kepolisian ICT yang akan bertanggung jawab untuk membuat kandidat serta melakukan seleksi. Banyak sumber yang mengatakan bahwa seleksi ibadah haji ini akan mereka lakukan dengan undian terbuka,” menurut laporan yang dikutip dari laman The News, pada Jumat 2 September 2022.
 
Rekomendasi yang dibuat tentu terdengar bagus untuk masa depan. Namun bagaimana dengan hal yang sudah terjadi di masa lalu? Dan apakah nama kesepuluh polisi dan pejabat ini tidak akan diikutsertakan dalam daftar ibadah haji di masa yang akan datang?
 
Warga Pakistan juga bertanya-tanya jika memasukkan komite yang masih menimbulkan banyak tanda tanya, akan sesuai untuk melihat permasalahan masa lalu. (Gabriella Carissa Maharani Prahyta)