PKB Minta Kader Partai untuk Terjun Langsung Tingkatkan Partisipasi Pemilih

BREAKINGNEWS.CO.ID - Dalam ajang pemilihan umum (Pemilu) 2019, berbagai macam cara dilakukan oleh partai politik (parpol) untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Salah satunya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

PKB Minta Kader Partai untuk Terjun Langsung Tingkatkan Partisipasi Pemilih

BREAKINGNEWS.CO.ID - Dalam ajang pemilihan umum (Pemilu) 2019, berbagai macam cara dilakukan oleh partai politik (parpol) untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Salah satunya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

PKB dalam mencapai hal itu meminta kepada kader partai untuk terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat agar mencapai tujuan dengan meraup suara masyarakat secara maksimal.

"Dari konteks partai politik, satu hal yang selalu ditekankan oleh PKB yakni bahwa seluruh kader apalagi caleg itu harus hadir ditengah-tengah masyarakat. Harus dijalankan fungsinya sebagai legislatif, fungsinya sebagai kader dengan baik," kata anggota Fraksi PKB MPR RI, Daniel Djohan dalam diskusi yang mengusung tema "Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat" di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/2/2019).

"Jadi harus door to door dari desa ke desa. Dan ini sudah mulai berjalan. Karena seluruh pergerakan itu, dengan menghampiri dan menyapa masyarakat, itu akan mendorong masyarakat semakin berpartisipasi," imbuhnya.

Menurutnya, dengan melakukan kunjungan kepada masyarakat, itu menjadi sebuah kekuatan utama. Sehingga masyarakat selalu antusias dalam menyambut pesta demokrasi itu.

Terkait dengan digelarnya secara serentak antara Pileg dan Pilpres di Pemilu 2019, dikhawatirkan akan cukup merepotkan bagi kader dalam mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi. Daniel mengatakan jika pileg itu sendiri juga sangat berpengaruh pada suara di parlemen.

"Karena parlemen inilah yang akan menjadi kekuatan untuk menentukan arah dari pembangunan. Seluruh program kerakyatan, seluruh program kebijakan pembangunan merupakan hasil kesepakatan bersama antara pemerintah dan parlemen," tegasnya.

"Kalau misalkan parlemennya nanti menjadi partispasi yang sangat rendah, dan akhirnya yang muncul adalah kekuatan money politic. Kekuatan money politic itu sendiri juga merupakan musuh utama bagi demokrasi yang memasung Indonesia itu sulit untuk berubah kalau money politic itu masih terus berjalan," terang Daniel.

Sehingga, pihaknya juga mendorong agar pileg dan pilpres kali ini terdapat kesadaran bersama baik dari caleg maupun dari masyarakat itu sendiri. "Dan kita berharap untuk bisa bersama-sana menjaga kepercayaan dan mempunyai kesadaran bahwa money politic itu tidak akan membawa perubahan bagi bangsa dan negara ini," pungkasnya.