Pemprov DKI Yakin Keuntungan Perusahaan Bir Tak Terasa di Jakarta

BREAKINGNEWS.CO.ID-Saham milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terdapat pada PT Delta Djakarta direncanakan akan dicabut oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dalam waktu dekat. Wacana itu tidak akan mempengaruhi keputusan Anies meskipun keuntungan yang didapat setiap tahunnya menjanjikan.

Pemprov DKI Yakin Keuntungan Perusahaan Bir Tak Terasa di Jakarta

BREAKINGNEWS.CO.ID-Saham milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terdapat pada PT Delta Djakarta direncanakan akan dicabut oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dalam waktu dekat. Wacana itu tidak akan mempengaruhi keputusan Anies meskipun keuntungan yang didapat setiap tahunnya menjanjikan.

Anies sendiri menilai bahwa keuntungan dari saham perusahaan bir tersebut justru tidak memberikan dampak atau dirasakan oleh seluruh warga Jakarta. Bahkan dividen saham PT Delta Djakarta yang setiap tahunnya Rp38 miliar itu ekuivalen dengan pajak yang dibayarkan tempat hiburan Alexis Rp36 miliar.

“Jadi alexis ditutup nggak terasa tuh di Jakarta, sekarang kalau ditutup maka kita dapat uang 1.2 triliun jika kita menunggu dari defiden untuk sampe angka 1.2 itu perlu waktu sampai 40 tahun,” terang Anies di Jakarta, Jumat (8/3/2019).

Melihat hal tersebut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu berharap anggota DPRD DKI sebagai perwakilan rakyat dapat menyetujui rencana pencabutan saham terhadap PD Delta Djakarta. Bukan saja dari keuntungan tapi melainkan kebutuhan warga Jakarta yang lebih penting seperti air bersih bukan air alkohol.

“Kita harap dewan akan menyetujui dan dewan pertanggungjawabkan pada rakyat karena mereka adalah wakil rakyat, saya rasa Jakarta lebih butuh air bersih bukan air beralkohol itu kebutuhan Jakarta hari ini,” harap dia.

Untuk informasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada akhirnya memutuskan untuk melepas saham yang ada di PT Delta Djakarta Tbk atau perusahaan bir Anker dengan nilai saham 26.25 persen dengan keuntungan yang diperoleh sebanyak Rp36 miliar setiap tahunnya.