Pembuat Konten Konsisten Mengasah Bakat, Devina Ingin Buat Film Dokumenter Resep Khas Nusantara

"SPESIAL. Wangi. Nikmat!” Kalimat itu mengawali video terbaru kanal YouTube Devina Hermawan pada 11 Mei lalu.

Pembuat Konten Konsisten Mengasah Bakat, Devina Ingin Buat Film Dokumenter Resep Khas Nusantara

"SPESIAL. Wangi. Nikmat!” Kalimat itu mengawali video terbaru kanal YouTube Devina Hermawan pada 11 Mei lalu. Dua hari sejak diunggah, video bertajuk ’’Wangi Spesial! Resep Bihun Goreng Putih” itu sudah ditonton sedikitnya 65 ribu warganet.

Video berdurasi lima menit tersebut sangat mudah dipahami. Emak-emak bisa langsung praktik di dapur masing-masing. Apalagi, sepanjang tayangan, Chef Devina menjelaskan secara detail tentang bahan dan bumbu masakan. Tahapan memasak juga diterangkan dengan gamblang. Saking atraktifnya, seolah-olah aroma wangi bihun goreng putih itu menembus layar, menyelusup ke dapur para penonton, dan menggoda hidung audiens.

Sejak aktif pada 2019, Devina dan timnya sudah memproduksi sekitar 550 video. Hampir semua platform media sosial (medsos) dia manfaatkan untuk menyebarkan konten. Di YouTube, Devina punya kira-kira 3 jutaan subscriber. Lewat Instagram dan TikTok, dia membagikan konten kepada sekitar 1 juta pengikut. Sedangkan follower Devina di Twitter dan Facebook masing-masing mencapai 379 ribu dan 182 ribu.

Devina sangat senang bisa membagikan konten memasaknya kepada banyak orang melalui medsos. Itu karena dia mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan memasak juga dari medsos. ’’Mayoritas dari YouTube,” ungkap Devina kepada Jawa Pos pada Jumat (12/5) lalu.

Karena itu, sebagai kreator yang menemukan passion-nya di dunia kreatif setelah membagikan resep martabak manis dan kopi dalgona, Devina berharap kanalnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebanyak dan seluas mungkin.

’’Terutama untuk mereka yang mungkin juga di posisi saya saat itu. Yaitu, mereka yang baru mau mulai belajar memasak, atau mereka yang sedang mencari ide masakan untuk usaha, maupun keluarga muda yang kebingungan mau masak apa untuk keluarga dan anaknya setiap harinya,” urai mojang Bandung itu.

Berawal dari tim kecil yang hanya terdiri atas dirinya, videographer, dan video editor, kini Devina punya kru yang berjumlah 10 orang. Yaitu, 4 videographer atau editor, 2 personal assistant, dan 4 tim dapur. Yang menjadi tim dapur adalah tukang masak yang sehari-harinya memasak untuk keluarga Devina.

image

Devina Hermawan (Devina Hermawan untuk Jawa Pos)

Produksi konten tidak semuanya berjalan mudah. Ada pembuatan konten yang sulit dilakukan. Salah satunya baking kue yang membutuhkan proses lama. Jika gagal, semuanya harus dimulai dari awal lagi. Kendati demikian, Devina dan tim konsisten memproduksi sekitar dua konten dalam kurun waktu satu pekan.

Devina berupaya membuat konten sebaik mungkin. Dia sengaja meracik resep baru untuk tayangan YouTube-nya. Dia memastikan, dari sekitar 550 konten itu, tidak ada resep yang daur ulang. ’’Sekarang ini saya bisa menghabiskan waktu 6–10 jam setiap harinya di dapur atau studio,” jelasnya.

Devina tidak selalu membuat konten sendiri. Kadang dia bekerja sama dengan pihak tertentu. Alumnus Manajemen Institut Teknologi Bandung (ITB) itu senang saat berkolaborasi dengan brand atau perusahaan besar. Sebab, dia bisa banyak belajar dan mendapatkan ilmu baru. Selain itu, dia menjadi brand ambassador berbagai produk.

Instruktur memasak sekaligus penulis buku yang kini lebih banyak mendedikasikan waktunya untuk menjadi pembuat konten itu berharap bisa bikin film. Tentunya, film dokumenter yang berkaitan dengan bakat dan minatnya. Devina mengaku ingin bisa mencicipi masakan sekaligus memasak ulang hidangan khas tradisional dari seluruh Indonesia.

’’Dan mendokumentasikannya menjadi satu film dokumentasi atau buku resep khas Nusantara,” dambanya. Sekarang ini Devina sedang ancang-ancang merilis buku baru. Dua buku terdahulunya, Indonesian Fusion Foods dan Yummy! 76 Menu Favorit Anak, terbit berturut-turut pada 2019 dan 2021. (lum/c17/hep)