Pawai Ta"aruf di Mojokerto, Walikota Sebut Kebersamaan Didalam Perbedaan

MOJOKERTO - Pawai ta"aruf peringati Tahun Baru Islam di Kota Mojokerto berlangsung meriah. Ribuan peserta dari berbagai kalangan terbagi dalam 90 regu mengelilingi Kota Onde-Onde. Ribuan peserta terdiri dari pelajar SD, SMP, SMA, serta TPQ dan pesantren. Semua peserta pawai perempuan mengenakan hijab. Ada yang memakai busana adat suku Jawa, Madura, Betawi, Dayak, hingga suku…

Pawai Ta"aruf di Mojokerto, Walikota Sebut Kebersamaan Didalam Perbedaan

MOJOKERTO - Pawai ta"aruf peringati Tahun Baru Islam di Kota Mojokerto berlangsung meriah. Ribuan peserta dari berbagai kalangan terbagi dalam 90 regu mengelilingi Kota Onde-Onde.

Ribuan peserta terdiri dari pelajar SD, SMP, SMA, serta TPQ dan pesantren. Semua peserta pawai perempuan mengenakan hijab. Ada yang memakai busana adat suku Jawa, Madura, Betawi, Dayak, hingga suku Asmat Papua. Tak hanya itu, kendaraan hias berbentuk miniatur Kabah dan masjid Cheng Ho serta musik patrol mewarnai pawai ta"aruf ini.

Mengambil start di depan taman makam pahlawan Jalan Pahlawan, ribuan peserta kemudian menyusuri rute yang ditetapkan. Yaitu Jalan Bhayangkara, PB Sudirman, Klenteng Hok Sian Kiong, Jalan Letkol Sumarjo serta finish di rumah dinas Wali Kota, Jalan Hayam Wuruk.

Wali Kota Mojokerto Mas"ud Yunus mengatakan, melalui gelaran pawai ta"aruf menyambut tahun baru Islam ini pihaknya ingin menyerukan perlunya kebersamaan didalam perbedaan. Pesan itu tersirat dalam busana serta miniatur yang ditunjukkan para peserta pawai.

"Ini semua merupakan bagian dari karakter muslim nusantara. Muslim yang damai, penuh toleran, muslim yang bisa menerima budaya lokal serta menghormatinya," kata Mas"ud, Minggu (24/9/2017).

Ribuan warga Kota Onde-Onde juga tumpah ruah di sepanjang rute untuk menyaksikan pawai ini. Mas"ud berharap, melalui pawai ini warganya memahami tiga konsep persaudaraan yang diajarkan Islam. Yakni persaudaraan atas dasar ke-Islaman (ukhuwah Islamiyah), persaudaraan atas dasar kebangsaan (Ukhuwah Wathaniyah) serta persaudaraan atas dasar kemanusiaan (ukhuwah insaniyah).

"Saya ingin masyarakat ikut mengambil nilai-nilai yang ada dalam kegiatan ini. Yaitu nilai-nilai semangat tahun baru Islam yang penuh dengan toleransi kebhinekaan yang menyejukkan," tandasnya.