Operasi Terbuka Bank Sentral China Ikut Pengaruhi Penguatan Rupiah

BREAKINGNEWS.CO.ID -  Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Selasa sore ditutup menguat didorong oleh kebijakan bank sentral China.  Otoritas keuangan negeri tirai bamboo tersebut mengeluarkan pernyataan tengah melakukan operasi terbuka guna menstabilkan makro ekonomi mereka terkait penanangan virus corona.

Operasi Terbuka Bank Sentral China Ikut Pengaruhi Penguatan Rupiah

BREAKINGNEWS.CO.ID -  Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Selasa sore ditutup menguat didorong oleh kebijakan bank sentral China.  Otoritas keuangan negeri tirai bamboo tersebut mengeluarkan pernyataan tengah melakukan operasi terbuka guna menstabilkan makro ekonomi mereka terkait penanangan virus corona.

Rupiah ditutup menguat 27 poin atau 0,19 persen di level Rp13.715 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp13.742 per dolar AS. "Penguatan rupiah hari ini karena didorong oleh penurunan suku bunga dan stimulus yang dilakukan oleh bank sentral China," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa  (4/2/2020).

Laman Antaranews.com menyebut, Bank sentral China, People’s Bank of China (PBoC)  melakukan suntikan likuiditas yang besar melalui operasi pasar terbuka dalam  upaya dan tekad mereka untuk  menstabilkan ekspektasi pasar keuangan dan mengembalikan kepercayaan pasar.

PBoC menyuntikkan 1,2 triliun yuan (173,81 miliar dolar AS) ke pasar uang melalui perjanjian pembelian kembali obligasi.

Bank sentral juga secara tak terduga memotong suku bunga pada fasilitas pendanaan jangka pendek sebesar 10 basis poin.

Sentimen lainnya, lanjut Ibrahim, yaitu kekhawatiran pasar terhadap penyebaran Virus Corona yang belum sepenuhnya reda.

Korban jiwa akibat wabah virus corona di China pada Senin (3/2) tercatat 425 orang, yaitu bertambah sebanyak 64 orang dari satu hari sebelumnya, kata Komisi Kesehatan Nasional China, Selasa.

Di seluruh China pada Senin, ada 3.235 orang lagi yang dipastikan terinfeksi sehingga jumlah total pengidap virus sejauh ini mencapai 20.438 orang.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp13.748 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.702 per dolar AS hingga Rp13.773 per dolar AS.

Saham

Sementara itu, hal serupa juga terjadi di lantai bursa. Itu ditandaiu dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI)  yang  ditutup menguat seiring peningkatan bursa saham regional Asia.

IHSG menguat 38,17 poin atau 0,65 persen ke posisi 5.922,34. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 11,58 poin atau 1,21 persen menjadi 964,840. "Sentimen utama penguatan indeks hari ini yaitu kebijakan bank sentral China," kata analis Indopremier Sekuritas, Mino.