NVIDIA Terancam Gugatan Hukum Lantara Trend Mata Uang Kripto Anjlok

BREAKINGNEWS.CO.ID – Kabar buruk datang menghampiri produsen kartu grafis NVIDIA yang belakangan ini dikabarkan terancam menerima gugatan hukum dari para investornya. Hal tersebut dilakukan dengan gugatan jika NVIDIA telah memberikan janji menyesatkan terkait bisnis di tren uang kripto.

NVIDIA Terancam Gugatan Hukum Lantara Trend Mata Uang Kripto Anjlok

BREAKINGNEWS.CO.ID – Kabar buruk datang menghampiri produsen kartu grafis NVIDIA yang belakangan ini dikabarkan terancam menerima gugatan hukum dari para investornya. Hal tersebut dilakukan dengan gugatan jika NVIDIA telah memberikan janji menyesatkan terkait bisnis di tren uang kripto.

Seperti dilansir dari laman Tom"s Hardware, jika firma hukum The Schall mengajak para investor yang sempat menanamkan saham di NVIDIA saat tren uang kripto untuk mengajukan gugatan ganti rugi karena merasa NVIDIA telah gagal menepati janjinya tersebut.

Seperti diketahui, pada tahun 2018 lalu nilai uang kripto mengalami penurunan yang sangat buruk. Saat tren uang kripto populer, perangkat kartu grafis sangat laku keras dan sempat langka di pasar. Perangkat ini menjadi alat untuk menambang uang kripto atau disebut dengan cryptomining.

Produk NVIDIA ini pun sempat langka di pasar dan harganya meroket sehingga mengguncang bisnis mereka. CEO NVIDIA, Jensen Huang saat itu meyakinkan investor atau pemegang saham bahwa mereka bisa mengendalikan kondisi ini sehingga bisnis NVIDIA akan berjalan tetap sehat.

Namun, ketika tren uang kripto ambruk, banyak produk kartu grafis NVIDIA bekas pakai yang beredar di pasar dijual murah, menyebabkan pasar oversupply. NVIDIA dan para investor atau pemegang saham pun dikabarkan mengalami kerugian yang cukup besar.

Dan akhirnya firma bantuan hukum The Schall mengajak para investor dan pemegang saham yang diklaim sudah merugi hingga USD100.000 atau senilai sekitar Rp1,4 triliun untuk bersama mengajukan gugatan ganti rugi.

Seperti dikutip dari situs Silicon Valley Business Journal, SoftBank Group yang memiliki saham di NVIDIA juga berenca melepasnya dalam jumlah besar. CEO NVIDIA, Jensen Huang, juga dikabarkan sudah menjual sahamnya dengan keuntungan hingga USD18 juta.

Di Q4 2018 nilai saham NVIDIA disebut anjlok sebesar 54 persen dan menjadi performa bisnis mereka yang terburuk selama ini. Berbeda dari NVIDIA yang berusaha menekan harga produknya agar tidak meroket saat langka di pasar. AMD justru memproduksi lebih banyak produk ketika tren uang kripto meningkat sehingga masih mengantongi keuntungan.