Makna HUT RI ke-73, Panglima TNI Marsekal Hadi: Tingkatkan Kemampuan Era Digital

BREAKINGNEWS.CO.ID - Dalam memaknai kemerdekaan RI yang saat ini telah mencapai usia yang ke-73, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan jika hal tersebut harus diikuti dengan peubahan global. Menurutnya, masyarakat harus siap meningkatkan kemampuan dalam menghadapi era digital saat ini. "Ya 73 tahun (merdeka), kita masuk pada revolusi industri 4.0, sehingga kita harus meningkatkan kemampuan…

Makna HUT RI ke-73, Panglima TNI Marsekal Hadi: Tingkatkan Kemampuan Era Digital

BREAKINGNEWS.CO.ID - Dalam memaknai kemerdekaan RI yang saat ini telah mencapai usia yang ke-73, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan jika hal tersebut harus diikuti dengan peubahan global. Menurutnya, masyarakat harus siap meningkatkan kemampuan dalam menghadapi era digital saat ini. "Ya 73 tahun (merdeka), kita masuk pada revolusi industri 4.0, sehingga kita harus meningkatkan kemampuan masuk ke era digital. Apalagi sekarang setiap orang terhubung dengan internet satu sama yang lain. Keterbukaan informasi semakin lebar sehingga kita harus mengimbangi dengan perkembangan revolusi tersebut," katanya, Jumat (17/8/2018).

Selain itu, dirinya juga mengatakan jika saat ini Indonesia sudah jauh lebih maju dalam usia 73 tahun kemerdekaan. Kendati demikian, generasi-generasi baru juga harus terus disiapkan dalam menghadapi masa depan. Alasannya, tantangan yang akan dihadapi kedepan akan semakin berat. "Sudah bisa maju kepada Indonesia yang lebih maju menuju Indonesia yang terus terang menyiapkan generasi-generasi milenial," katanya.

Disamping itu, pada bidang kemiliteran sendiri menurutnya TNI saat ini sudah mengikuti rencana strategi kedua. Pekerjaan rumah yang dimasukkan di dalam rencana strategi itu sudah dikerjakan. "Baru saja kita meresmikan OTAMA OPAO3, kemudian Armada 3, divisi 3 itu kita mengikuti perkembangan sesuai rensra," ungkapnya.

Adapun, akibat Revolusi Industri 4.0 saat ini, bidang kemiliteran menurutnya juga mengalami perubahan. Perubahan tersebut juga termasuk ke dalam doktrin-doktrin yang telah dilaksanakan dengan melakukan sejumlah penyesuaian. "Dulu kita adalah nyata, tetapi sekarang musuh kita menggunakan tacticial intelligence menggunakan big data. Jadi semua alutsista semua digunakan untuk big data. Perang semakin terbuka dan tidak kenal batas. Sehingga doktrin pun harus laksanakan penyesuaian," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam peringatan hari ulang tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-73 mengatakan jika masyarakat Indonesia harus mengedepankan persatuan dan kesatuan demi pembangunan bangsa. "Spiritnya menurut saya harus terus optimis, membangun kerukunan, persatuan dan kesatuan," katanya.

Selain itu, dirinya juga menambahkan jika seluruh elemen bangsa untuk dapat memberikan porsi yang lebih banyak dalam kerukunan, kesatuan dan persatuan. Pasalnya, stabilitas politik dan stabilitas keamanan merupakan modal paling fundamental yang diperlukan dalam membangun bangsa ini kedepannya.