Keterbatasan Dana, Kemenpora Hanya Beri Bonus Atlet Rp6,1 Miliar

BREAKINGNEWS.CO.ID - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hanya mampu memberikan bonus dengan total 6,1 miliar rupiah kepada sejumlah atlet yang baru saja mengukir prestasi di cabang olahraganya masing-masing.

Keterbatasan Dana, Kemenpora Hanya Beri Bonus Atlet Rp6,1 Miliar

BREAKINGNEWS.CO.ID - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hanya mampu memberikan bonus dengan total 6,1 miliar rupiah kepada sejumlah atlet yang baru saja mengukir prestasi di cabang olahraganya masing-masing.

Total ada sekitar enam cabang olahraga yang mendapatkan guyuran bonus dari Kemenpora antara lain paralayang, jetski, badminton, pencak silat, wushu, dan panjat tebing. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengaku dana Kemenpora sangat terbatas sehingga total hanya 6,1 miliar rupiah yang bisa diberikan pada atlet berprestasi.

"Karena keterbatasan kemampuan hanya itulah yang kami bisa lakukan. Kami upayakan ada peningkatan untuk apresiasi dari pemerintah ke depannya," kata Menpora Zainudin Amali dalam sambutannya, Selasa (5/11/2019).

Tim paralayang Indonesia sukses menyabet gelar juara pada Kejuaraan Paralayang Dunia untuk nomor ketepatan mendarat yang digelar di Vesac, Serbia, 9-17 September lalu. Jafro Megawanto dan kawan-kawan mendapat total bonus 817,5 juta rupiah. Dari cabang jetski, Aero Sutan Aswar menjadi juara di Kejuaraan Dunia Jetski 2018 di Amerika Serikat 5-13 Oktober lalu. Aero yang menjadi juara di kelas Pro Endurance Runabout Open mendapatkan bonus 100 juta rupiah plus 40 juta rupiah untuk sang pelatih.

Indonesia juga menjadi juara Piala Suhandinata dan meraih satu emas di nomor perorangan melalui Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Tidak hanya dua emas, tim bulutangkis Indonesia juga merebut dua medali perak dan satu medali perunggu. Bulutangkis yang diperkuat oleh 23 atlet dan 10 pelatih itu diguyur total bonus 2,547 miliar rupiah.

Dari cabang wushu, Indonesia berhasil membawa pulang tiga medali emas dan satu perunggu di Kejuaraan Dunia di Minhang, Shanghai, Cina pada Oktober 2019 lalu. Dua medali emas diraih Xavier Edgar Marvelo di nomor changquan putra dan gunshu putra. Satu emas lain dipersembahkan dellian beregu putra sedangkan perunggu diraih Haris Horatius di nomor Nan Gun.

Para atlet dan pelatih wushu diganjar bonus dengan total 762 juta rupiah. Para atlet wushu masih mengadakan pelatnas di luar negeri sehingga tidak ada satu pun yang hadir pada pemberian penghargaan.

Aries Susanti Rahayu juga menambah catatan prestasi olahraga Indonesia di kancah dunia usai menjadi juara di nomor speed putri Piala Dunia Panjat Tebing (ISFC World Cup) di Xiamen, Cina, 19 Oktober 2019. Aries menciptakan rekor dunia baru dengan catatan waktu 6,995 detik. Aries mendapatkan bonus 100 juta rupiah plus 40 juta rupiah untuk pelatihnya.

"Terima kasih Pak Menteri sudah mendukung kami, atlet-atlet Indonesia. Semoga terus mendukung kita semua. Bonus ini memberikan semangat lagi buat kami dan adik-adik untuk terus berprestasi. Semoga ke depan olahraga Indonesia bisa lebih baik lagi," kata Aries.

Cabang olahraga lainnya yang mendulang prestasi dunia yakni pencak silat di Kejuaraan Dunia Pencak Silat Singapura pada Desember 2018 lalu. Tim Indonesia meraih lima medali emas, lima perak dan lima perunggu serta tampil sebagai juara umum. Mereka berhak atas bonus dengan total 1,783 miliar rupiah.

Zainudin juga berjanji akan terus mengupayakan perencanaan pensiun yang lebih bagus untuk atlet.

"Tapi yang lebih penting dari itu, sesuai aspirasi ada hal yg dipikirkan atlet, nasib setelah pensiun jadi atlet, padahal sudah berbuat yang terbaik untuk bangsa. Kami akan terus berusaha berkoordinasi dengan kementerian terkait supaya jangan pada saat atlet berprestasi kita elu-elu kan, setelah tidak kemudian kita lupakan. Ini sangat ironi, sudah mengharumkan nama bangsa lalu tidak diberi perhatian" ungkapnya.